OKTANA.ID, MALANG– Calon Presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi yang paling unggul di Jawa Timur jika digandengkan dengan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Hal itu berdasarkan hasil survei opini publik Jawa Timur 2023 yang dilakukan oleh Laboratorium Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Hasil survei tersebut dibeberkan dalam kegiatan Bincang Politik Nasional di kampus UMM pada Kamis (10/8/2023). Bebarapa pemateri yang hadir dalam diskusi tersebut seperti Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Siti Zuhro, Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Kacung Marijan, Pengurus LHKP PP Muhammadiyah Dr Asep Nurjaman hingga Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP UMM.
Koordinator Laboratorium Ilmu Politik UMM, Ruli Inayah Ramadhoan memaparkan ada beberapa point yang ditanyakan dalam survei yang dilakukan pada 5-10 Juli 2023 dengan jumlah responden 800 orang dari 80 desa dan kelurahan di 31 kota/kabupaten di Jatim itu. Seperti simulasi calon presiden dan wakil presiden, kepuasan terhadap kinerja presiden, elektabilitas partai, calon presiden, hingga tokoh lainya.
Survei publik Jatim ini melakukan sejumlah simulasi, salah satunya simulasi 3 pasangan Capres dan Cawapres untuk Pemilu 2024. Pasangan Prabowo-Muhadjir menjadi yang paling unggul, mendapat dukungan 42,5 persen, Ganjar-Airlangga 41,25 persen dan Anies-AHY 10,25 persen, sisanya tidak tau, tidak memilih dan tidak menjawab.
Adapun tingkat kepuasan publik Jatim terhadap kinerja pemerintahan Jokowi dalam survei ini menunjukkan bahwa 72 persen responden puas, 15,38 persen tidak puas, sisanya sangat tidak puas dan sangat puas.
Kemudian, elektabilitas partai politik dalam survei di Jatim ini menunjukkan bahwa PDIP mencapai 29,3 persen. Diikuti PKB 23,2 persen dan Gerindra 15,38 persen. Selanjutnya diikuti Golkar 3,8 persen, Demokrat 2,3 persen, PAN 2,3 persen dan lainnya.
Sedangkan elektabilitas tokoh nasional untuk presiden 2024 menunjukkan bahwa Prabowo Subianto mencapai 37,38 persen, Ganjar Pranowo 34,25 persen dan di posisi 3 ada Anies Baswedan 7,1 persen.
Dalam survei ini, 68 persen responden setuju Calon Wakil Presiden 2024 dari kalangan Muhammadiyah. Adapun tokoh tokoh Muhammadiyah yang populer di Jatim dalam survei ini yakni Din Syamsudin, Muhadjir Effendy, Anwar Abas hingga Haedar Nashir.
Survei ini menggunakan metode Multistage Random Sampling, responden diwawancara melalui pertemuan langsung dan tingkat margin of eror 3,5 persen. Proporsi responden laki laki dan perempuan 50:50 dan berusia diatas 17 tahun.
Responden survei ini mayoritas merupakan kalangan Nahdliyin atau Nahdlatul Ulama (NU) yakni sebesar 87,3 persen. Kemudian kalangan Muhammadiyah sebesar 3,8 persen, LDII 1,2 persen, FPI 0,1 persen dan sisanya yakni 7,8 persen merupakan kalangan ormas non Islam.
Melihat survei publik di Jatim itu, Peneliti Ahli Utama BRIN, Prof Siti Zuhro berpandangan bahwa survei yang dilakukan Laboratorium Ilmu Politik UMM bisa menjadi literasi sekaligus menjadi bahan edukasi dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
“Survei ini menurut saya adalah survei yang melegakan dan harus kita dorong sebagai bagian dari memberikan literasi dan edukasi dalam kehidupan politik dan kehidupan demokrasi kita,” kata Zuhro.
Untuk peluang tokoh Muhammadiyah seperti Prof Muhadjir Effendy menjadi Cawapres dalam Pemilu 2024, Zuhro mengatakan perlu dilakukan survei secara nasional.
“Jadi perlu dilakukan survei lagi secara nasional. Di Jatim masyarakat tentu tidak asing dengan Prof Muhadjir. Jadi bagaimana popularitasnya di tingkat nasional,” kata dia.
“Silahkan, kalau calon ini dianggap mumpuni, potensial, orangnya damai, bhinekatunggal ika monggo,” imbuhnya.
Dia berharap survei ini bisa memicu peningkatan literasi masyarakat untuk Pemilu 2024 mendatang. Dia juga memberikan masukan agar survei seperti ini kedepan bisa ditambahkan dengan indikator soal apa kebutuhan masyarakat.
“Maka nanti perlu ditambahkan tidak hanya soal popularitas atau elektabilitas, tapi survei ini juga (perlu) menyasar apa kebutuhan masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Pengamat Politik dan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Prof Kacung Marijan menyampaikan bahwa masyarakat di Jatim cenderung banyak memilih Probowo dan Ganjar untuk Pemilu 2024. Sedangkan prosenstase masyarakat yang memilih Anie Baswedan cukup terpaut jauh dari Prabowo maupun Ganjar.
“Kalau dia (Anie Baswedan) mau sering turun ke Jatim mungkin akan ada pergerakan pergerakan (peningkatan popularitas),” ujarnya.
Dari hasil survei publik di Jatim itu, Kacung menyampaikan bahwa Cawapres 2024 bisa saja muncul dari tokoh dari Jatim. Seperti Mahfud MD, Muhadjir Efendi, Khofifah hingga Muhaimin Iskandar.
“Siapapun yang dipasangkan Prabowo atau Ganjar pasti tinggi. Kalau dipasangkan Anies saya rasa akan rendah. Banyak orang Jatim yang berkapasitas seperti Pak Mahfud, bu Gubernur, Pak Muhadjir saya rasa juga tokoh potensial,” pungkasnya.
Editor: Srinan