OKTANA.ID, MOJOKERTO– Krisis air bersih melanda Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Kondisi daerah ini sejak 5 Juli 2023 mengalami krisis air bersih dan membuat PMI Kabupaten Mojokerto mengirimkan air bersih.
Kasi Pelayanan PMI Kabupaten Mojokerto, Didik Sudarsono menegaskan mengatakan bahwa krisis air bersih di Kunjorowesi bukan karena kekeringan. Akan tetapi tidak ada sumber mata air di daerah tersebut.
“Betul mas, bukan kekeringan namun kekurangan air. Kalau kekeringan, lokasinya kering kerontang dan pohon-pohon yang ada juga kering. Tapi di sini (Kunjorowesi) itu tidak ada sumber mata air. Ada aliran air namun alirannya di bawah wilayah ini,” kata Didik.
Bahkan, PMI Kabupaten Mojokerto rutin menyalurkan air bersih ke Kunjorowesi. Setiap harinya, 2 tangki berkapasitas 5000 liter disalurkan kepada warga.
“Kami tiap hari mulai tanggal 5 Juli lalu hingga saat ini sedang melakukan distribusi air bersih ke Kunjorowesi. Tip hari kami distribusi 2 tangki menggunakan armada tangki PMI dengan kapasitas 5000 liter. Pada hari Rabu (12/7/2023) misalnya, kami salurkan air bersih kepada 158 warga untuk dusun Kunjoro di RT 01 RW 03 dan 279 warga dusun Kunjoro di RT 02 RW 03,” terangnya.
Sementara itu, PMI Kabupaten Mojokerto sudah mendistribusikan 18 tangki dari total alokasi 25 tangki air bersih. Distribusi ini mengiringi tangki air bersih dari pemerintah Kabupaten Mojokerto yang disalurkan setiap hari sejumlah 4 tangki berkapasitas 4000 liter.
“Yang didistribusikan oleh PDAM bersumber dari Pemerintah setiap hari 4 tangki kapasitas per tangkinya 4000 liter,” kata Didik.
Ia tidak memungkiri bahwa selanjutnya pihaknya berharap kepada donatur yang bersedia memberi bantuan distribusi air bersih.
“Selanjutnya kami berharap ada donatur seperti tahun-tahun yang lalu,” pungkasnya.
Editor: Srinan