OKTANA.ID, Batu– Angin sore yang sendu di Kota Batu mengayunkan mendung di langit. Tapi, awan yang gelap malu untuk menangis. Awan kalah cepat dengan rengek anak-anak yang berwisata di Alun-alun Kota Batu.
Kedua tangan seorang lelaki mendekap erat tubuh anak perempuan di pinggir trotoar. Sesekali tangan lelaki itu menuding penjual makanan di area Alun-alun Kota Batu. Sesenggukan tangis si bocah perempuan tak mudah berhenti, Sabtu (4/2/2023) sore.
Dengan mata sembab, sang buah hati pun berjalan digandeng oleh ayahnya menuju ke pos ketan dan susu di pojok toko.
“Mungkin lagi dibenahi ya, jadi nggak berputar bianglalanya. Terus anak saya ini nangis,” terang Adit Raharjo.
Wisatawan asal Kota Blitar ini memang sengaja liburan ke Kota Batu di akhir pekan. Termasuk untuk mengajak anaknya naik bianglala. Tapi sayangnya ketika tiba di Alun-alun Kota Batu, bianglala itu sedang tidak beroperasi.
Hal inilah yang membuat Dian Fauziya menangis. Adit menceritakan bahwa anaknya yang berumur 5 tahun itu sedih setelah tahu bianglala tersebut sedang tidak beroperasi.
“Lampu, lampu itu kan kalau pas di atas bisa terlihat. Dia suka lihat lampu-lampu gedung dari atas bianglala,” imbuh Adit.
Keinginan sang buah hati pupus lantaran bianglala tersebut ternyata telah dua bulan tidak beroperasi. Tak hanya Adit dan Dian yang merasakan. Semua wisatawan yang datang ke Alun-alun Kota Batu juga tak bisa menikmati wisata murah tersebut.
Menjawab pertanyaan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Aries Setiawan menerangkan bahwa bianglala yang menjadi ikon Alun-alun Batu tersebut sedang menunggu hasil uji kelayakan. Sehingga, pihaknya tak mau ambil risiko untuk mengoperasikan selama hasil uji kelayakan tersebut belum keluar.
“Hasil uji kelayakannya kemungkinan keluar di bulan Maret 2023,” kata Aries.
Ia menambahkan mesin bianglala sendiri masih berfungsi normal. Akan tetapi, untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan, maka Aries mengutamakan keamanan dan keselamatan wisatawan dengan menunggu hasil uji kelayakan.
Apakah memang sedang memerlukan perawatan? Mendapatkan pertanyaan itu, Aries tak memungkirinya. Terutama saat beroperasi, terkadang muncul suara gesekan dari besi yang memutarkan bianglala. Diperkirakan memerlukan pelumas untuk memutarkan bianglala. Sedangkan untuk mesin bianglala Alun-alun Kota Batu masih tergolong baru dan masih layak. Untuk perawatannya juga membutuhkan biaya cukup mahal. (Bae/Dwo)