OKTANA.ID, SURABAYA- El Nino mulai membawa dampak buruk terhadap daerah di Jawa Timur. Hingga saat ini tercatat ada 21 kabupaten/kota di Jatim mengalami kekeringan, sehingga masyarakat setempat mengalami krisis air bersih.
“Karena banyak masyarakat kekurangan air, sehingga para kepala daerah menetapkan status siaga darurat dan tanggap darurat,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto usai Rakor bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Senin, 9 Oktober 2023.
21 daerah di Jatim itu, yakni 12 kabupaten/kota berstatus siaga darurat dan sembilan daerah tanggap darurat. Dengan status itu, Suharyanto menekankan pemerintah pusat punya kewajiban untuk turun tangan.
“BNPB secara khusus akan menggelontorkan anggaran Rp250 juta, guna membantu kesulitan yang dialami masyarakat. Itu termasuk perlengkapan untuk mengatasi kekeringan ada tandon air, pompa dan lain sebagainya,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, mengajak kepala daerah untuk memetakan status kebencanaan di tiap-tiap wilayahnya secara tepat.
Menurutnya bencana kekeringan ini adalah persoalan serius karena berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat. Kata dia sumber air yang biasanya ditemukan di kedalaman 50 meter kini menjadi 150 meter.
“Ini menjadi persoalan bagi para petani di Jatim,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Khofifah, pemetaan status bencana ini sangat penting bagi pemerintah dalam penanganan di suatu wilayah, termasuk untuk menyalurkan bantuan.
“Karena saat ini memang saya terfokus untuk memberikan penetrasi pada kenaikan harga beras,” pungkas Khofifah.
Editor: Beatrix