OKTANA.ID, KEDIRI– Kepemimpinan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar periode 2019-2024 telah berakhir. Ditunjuklah Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri Zanariah untuk melanjutkan roda pemerintahan ini. Oleh karena itu, untuk menyambut Pj Wali Kota Kediri yang telah dilantik sekaligus Wali Kota Kediri yang telah purna akan berpamitan, digelarlah malam pisah sambut “Panggah Rindu Mas Abu, Selamat Bekerja Amanah Ibu Zanariah” di Halaman Balaikota Kediri, Jumat (3/11).
Malam pisah sambut ini dihadiri oleh Forkompinda Kota Kediri, instansi vertikal, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, camat dan lurah se-Kota Kediri serta Kepala sekolah SD dan SMP se-Kota Kediri.
Pada kesempatan itu, Purna Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyambut baik kedatangan Ibu Zanariah Pj Wali Kota Kediri dan mengucapkan selamat karena Ibu Zanariah merupakan pemimpin pertama perempuan di Kota Kediri.
“Semoga Ibu Zanariah diberikan kekuatan dan kemudahan untuk memajukan Kota Kediri dan membangun Kota Kediri bersama-sama dengan masyarakat Kota Kediri,” ujarnya.
Abdullah Abu Bakar juga menjelaskan tentang Kota Kediri, kota kecil yang cantik. Kota Kediri memiliki luas kurang lebih 67,3 km persegi yang terbagi dalam 3 kecamatan, 46 kelurahan dan dibelah oleh Sungai Brantas. Selain itu, di sini terdapat banyak pondok pesantren seperti Pondok Lirboyo, Pondok LDII, dan lainnya.
“Alhamdulillah para pondok pesantren ini terus mengawal Kota Kediri bersama-sama dengan FKUB. Sehingga Kota Kediri bisa guyub rukun, dan ekonominya bisa berjalan dengan lancar berkat doa semuanya,” tambahnya.
Terakhir, Mas Abu juga menuturkan bahwa masyarakatnya bisa guyub rukun karena terbiasa diskusi dan tidak ada sekat dengan pemerintah. Jadi pemerintah bisa langsung menerima masukan dari masyarakat dan masukan itu bisa menjadi program pemerintah. “Untuk ibu Zanariah, kami akan selalu mendukung penuh panjengan untuk memimpin Kota Kediri. Saya juga mohon maaf apabila ada kesalahan dan khilaf selama saya menjabat sebagai Wali Kota Kediri,” tutupnya.
Sementara itu, Zanariah bersyukur karena dapat diterima sebagai PJ Wali Kota Kediri. Hal itu tampak dari keramahan para tamu undangan yang hadir. Bahagia sekali mendapat amanah menjadi penjabat Wali Kota Kediri, dan akan melanjutkan program Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Apa yang sudah dicapai akan dilanjutkan dengan dukungan seluruh pihak.
Penjabat Wali Kota Kediri ini juga menuturkan banyak kesamaan antara kota kelahirannya yaitu Kota Palembang dengan Kota Kediri. Bila Kota Palembang berusia 1340 tahun, Kota Kediri berusia 1144 tahun artinya sudah sama tua kotanya. Lalu bila Kota Palembang terkenal dengan Kerajaan Sriwijaya, Kota Kediri punya Kerajaan Kediri. Ketiga, Kota Palembang punya jembatan Ampera, Kota Kediri punya Jembatan Brawijaya. Terakhir, Kota Palembang punya pempek, kalau Kota Kediri punya tahu takwa.
“Dengan banyaknya persamaan antara kota kelahiran saya dengan kota saya merantau, kami dapat beradaptasi dengan cepat serta dukungan bapak ibu semua juga penting bagi saya,” harapnya.