OKTANA.ID, SURABAYA- Mewaspadai maraknya virus yang berkembang saat ini membuat Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya lebih waspada terhadap kepulangan Jemaah haji ke Debarkasi Surabaya. Hingga kloter 4, 5 dan 6 Rabu (5/7) malam masih dijumpai Jemaah yang mempunyai suhu diatas 38 derajat celcius ketika tiba di Asrama Haji Sukolilo.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya, Rosidi Roslan mengatakan dari kloter 1,2 dan 3 ada delapan orang jemaah yang tidak lolos screening suhu badan. Sehingga pihaknya melakukan pengecekan lebih intensif.
“Ada sekitar delapan orang sudah kita tes kemudian hasilnya negatif dan sudah dipulangkan ke daerah,”kata Rosidi, Rabu (5/7).
Dengan screening kesehatan setibanya di Asrama Haji Sukolilo dikhawatirkan membawa penyakit kepada keluarga yang ada di rumah maupun di sekitarnya. Suhu badan diatas 38 derajat celsius itu dikarenakan banyak faktor salah satunya perubahan iklim, kelelahan saat penerbangan (jet leg) dan penyakit yang bawaan yang kambuh.
“Yang dikhawatirkan covid, menengitis SARS, hingga ebola,”terangnya.
Meski demikian Rosidi mengaku tidak ada jemaah yang mendapatkan perawatan di rumah sakit setibanya dari tanah suci. Semua sudah pulang ke masing-masing daerah. Pihaknya juga memberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah haji (K3JH) yang terus dipantau selama 21 hari.
“Apabila terdapat demam atau gejala sakit lainnya maka jamaah yang sakit segera ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH,”ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Machsun Zain menambah sampai dengan saat ini jemaah haji yang meninggal dunia asal Debarkasi Surabaya berjumlah 85 orang.
“82 orang jemaah berasal dari Jawa Timur, 3 orang dari Nusa Tenggara Timur,”terang Machsun.
Pihaknya terus memantau jemaah yang hendak dipulangkan ke tanah air, termasuk kondisi kesehatan.
“Terus kami pantau. Sejauh ini dari laporan PPIH di Arab Saudi kondisi jemaah asal Embarkasi Surabaya dalam kondisi sehat,”pungkasnya.
Editor: Beatrix