OKTANA.ID, MOJOKERTO – Antisipasi adanya kemarau panjang membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto berencana memperpanjang status tanggap bencana. Khususnya, tentang kekeringan dan kebakaran hutan lahan (karhutla).
Status ini mulanya akan berakhir pada 31 Oktober 2023 mendatang. Akan tetapi Pemkab Mojokerto melihat fakta lapangan bahwa bencana kebakaran belum menunjukkan tanda-tanda menurun. Sehingga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto berencana memperpanjang status tanggap darurat ini sampai dengan Desember 2023.
“Ada rencana perpanjangan. Kemungkinan hingga Desember. Apalagi ini cuaca juga masih belum ada tanda-tanda akan hujan,” beber Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim.
Ia juga melihat kecenderungan dari beberapa daerah yang mengalami kekeringan. Seperti desa Kunjorowesi dan Manduro Manggung Gajah di Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Kedua desa ini masih menerima dropping air bersih hingga hari ini (23/10/2023).
“Masih dilakukan dropping (air bersih). Bahkan ada rencana pengajuan tambahan air juga. Nanti akan dikabarkan lebih lanjut sambil menunggu status tanggap (darurat) berikutnya,” tandas Khakim.
Laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memang melaporkan bahwa akan terjadi perubahan cuaca pada beberapa wilayah. Seperti cuaca di Surabaya diperkirakan berawan. Tak hanya Surabaya, daerah lain seperti Serang, Jakarta, Semarang dan Jogjakarta juga diperkirakan berawan.
“Memang perkiraan begitu. Tapi kami antisipasi saja. Seperti daerah yang masih kering air, kalau dirasa debit air sudah mencukupi saat sudah hujan maka status tanggap darurat kami konsultasikan lagi ke bagian hukum,” lanjut Khakim.
Menurutnya, terdapat perubahan di tengah jalan akan segera berkomunikasi dengan pihak yang terkait. Perubahan itu semisal intensitas hujan sudah mulai sering saat status tanggap darurat kekerinan masih berlaku.
“Nanti dibahas adendum soal status itu. Sekali lagi tentu melihat kondisi di lapangan juga, sudah memungkinkan adendum dicabut atau belum,” pungkasnya.
Editor: Rossa