Menulis kadang-kadang menjadi pilihan healing untuk seseorang. Kala banyak pikiran yang tak mudah untuk diceritakan kepada orang lain, menulis dapat menjadi metode untuk mengungkapkan perasaan. Baik dalam bentuk puisi maupun prosa. Bahkan, mungkin ada yang sampai membuat novel atas pengalaman pribadinya.
Namun, kerap terjadi kendala ketika menuliskan apa yang sedang dipikiran. Tiba-tiba pikiran nge-freeze tanpa sebab. Hal ini menjadi kecenderungan penyakit para penulis pemula.
Agar tak mudah nge-freeze, Puthut EA, sastrawan muda asal Yogyakarta ini memberikan tips untuk para penulis pemula. Yakni dengan cara mengembangkan perspektif atau sudut pandang yang akan dibangun.
Merekonstruksi pikiran dan sudut pandang penulis menjadi modal penting untuk mengembangkan kerangka ide penulis. Sehingga, ketika memulai tulisan, para penulis tak berhenti begitu saja. Ia tetap bisa mengembangkan ide yang akan disajikan dalam bentuk tulisan utuh.
Puthut EA pernah mengilustrasikan bagaimana cara mengembangkan perspektif atau sudut pandang. Misalnya, ketika ada objek sebuah gelas. Para penulis diminta untuk coba mendeskripsikan gelas tersebut dengan detail.
Dari berbagai sisi tentang gelas tersebut harus bisa diutarakan oleh penulis. Agar, objek atau ide yang akan dibahas tersebut menjadi luas dan punya kekayaan pandangan.
Mungkin ada yang hanya fokus memperhatikan lubang permukaan gelas. Ada juga pada bagian bahan dasar gelas dan sebagainya. Semakin banyak detail yang bisa digambarkan, maka bekal menulis setidaknya telah dipelajari seorang penulis. Karena, perspektif atau sudut pandang itu akan menentukan jalan pikiran ide penulis akan berakhir sampai di mana.
Tak hanya itu, serapan informasi tentang objek yang akan ditulis dapat diperoleh dari lingkungan sekitar. Apalagi, dunia digital yang telah merebak dan banyaknya informasi berkelindan.
Oleh karena itu, untuk memfokuskan ide tentang tulisan tersebut, Puthut EA juga berpesan untuk tenang. Agar, informasi yang berseliweran tersebut tak merusak jalan idenya. Justru, harus dapat membangun wawasan dan pandangan baru untuk penulis. Sehingga, isi dari tulisan tersebut dapat logis. Utamanya, memisahkan antara yang penting dan tidak penting.
Terakhir, setelah mendapatkan berbagai pandangan yang disusun, Puthut EA memberikan tips agar penulis pemula menyempatkan waktu untuk menjernihkan pikirannya. Dengan demikian, ada jeda untuk melihat kembali tulisannya apa sudah fokus sesuai dengan apa yang dirasakan.