OKTANA.ID, NGANJUK– Siapa sangka Kabupaten Nganjuk berhasil masuk ke pasar internasional. Namun, bukan bawang merah, justru jahe asal Kabupaten Nganjuk ini meluncur ke Bangladesh. Dengan bekerjasama dengan Bank Jatim, Timur Pradopo berhasil mengenalkan jahe asli Nganjuk. Siapa sebenarnya sosok Timur Pradopo?
Namanya memang persis dengan mantan Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Namun, Timur Pradopo asal Nganjuk ini bisa dibilang jenderal petani jahe. Ia berhasil menembus pasar internasional dengan mengirimkan 27 ton ke Bangladesh.
Nilai ekspornya pun tidak main-main. Perusahaan penghasil jahe Nganjuk ini berhasil menjual ke luar negeri dengan nilai ekspor Rp 270 juta.
Direktur PT Astana Shoga Asia, Timur Pradopo mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bank Jatim karena telah berperan besar terhadap kesuksesan ekspor perusahaannya selama ini.
”Untuk ekspor jahe tahun ini, insya allah kami akan jalankan 7 Letter of Credit (L/C) di Bank Jatim,” tegas mantan wartawan di salah satu media Kediri tersebut.
Menurutnya, tidak gampang untuk membuat bisnisnya bisa sampai di titik ini. Banyak hal yang harus diperjuangkan dan dikorbankan.
”PT Astana Shoga Asia ini pernah down dan tidak ada aktivitas sama sekali saat Covid-19 sekitar tahun 2020. Semuanya break dan ekspor kami tidak ada yang jalan,” urai Timur.
Namun, dengan tekad yang kuat untuk sukses, akhirnya Timur bisa bangkit lagi dari keterpurukan pasca pandemi.
”Perusahaan saya ini berdiri sejak 2014 dan memang dari awal lini bisnis kami ekspor jahe. Negara yang sudah kami jajaki untuk pengiriman jahe yaitu Bangladesh, Pakistan, dan Vietnam. Alhamdulillah, setelah sempat stuck karena covid-19, mulai awal 2023 ini, kita menemukan buyer lagi dari Bangladesh,” paparnya.
Timur berharap kerja sama dengan Bank Jatim ke depannya bisa terus berlanjut dan membawa manfaat bagi semua pihak, terutama untuk petani jahe.
”Kami senang karena Bank Jatim tidak hanya memberikan dari sisi bantuan modal saja, tetapi kami juga diberikan berbagai macam inputan demi perkembangan perusahaan yang lebih masif lagi,” ungkapnya.
Editor: Srinan