OKTANA.ID, MALANG – Permasalahan banjir tampaknya semakin sulit di Kota Malang. Kini, Kota Malang kembali dihadapkan persoalan banjir saat hujan lebat melanda. Akhir-akhir ini, BPBD Kota Malang mencatat ada 14 titik banjir yang mengepung seluruh kecamatan yang ada di Kota Malang pada Jumat (24/3/2023). Kini, DPRD Kota Malang mendesak Pemkot Malang segera merealisasikan masterplan drainase pemecah banjir itu.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mengatakan bahwa cuaca ekstrem memang tengah melanda berbagai daerah bahkan luar negeri. Namun menurutnya, kondisi itu bukanlah alasan bagi pemerintah untuk tidak melakukan antisipasi banjir. Salah satunya melalui penataan atau pembangunan drainase.
“Katanya sudah punya masterplan penanganan banjir. Saya sudah menugaskan Komisi C untuk hearing, kalau perlu dengan 45 anggota dewan untuk pemaparan soal ini (masterplan drainase),” terangnya.
Ia menerangkan banyak saluran drainase di Kota Malang sebagai pendistribusi air hujan menuju sungai yang mengalami penyusutan hingga menghambat aliran air. Hal itu mengakibatkan terjadinya genangan air atau banjir saat Kota Malang dilanda hujan lebat.
Untuk itu, pihaknya mendorong Pemkot Malang untuk memprioritaskan permasalahan permasalahan klasik seperti permasalahan banjir yang selalu terjadi di Kota Malang itu. Tak hanya itu, Made menilai banjir di Kota Malang sudah menjadi langganan saat hujan lebat turun.
Bahkan Made mengatakan bahwa kalau perlu, APBD Kota Malang difokuskan untuk penanganan banjir di Kota Malang itu. Dia juga memberikan lampu hijau kepada Pemkot Malang untuk menggunakan APBD beberapa tahun kedepan (multi years) jika masterplan drainase benar benar meyakinkan dapat mengurai permasalahan banjir di Kota Malang.
“Supaya permasalahan permasalahan seperti banjir ini teratasi. Mungkin 2 atau 3 tahun APBD dikhususkan untuk menangani banjir. Setelah itu mungkin masalah lain seperti kemacetan,” tuturnya.
Made menargetkan Pemkot Malang bisa segera menuntaskan realisasi masterplan drainase sebagai pengurai banjir. Dengan demikian, penyebab banjir dari hulu ke hilir segera tertangani.
“Jadi jangan hanya mengatasi akibat akibat permasalahannya saja. Banjir itu kan akibat masalahnya. Lalu permasalahan dimana, itu yang harus diatasi,” tandasnya.
Editor: Srinan