OKTANA.ID, KEDIRI– Warga dari dua desa di Kediri menggelar aksi protes ke pabrik gula (PG) Pesantren Baru, Selasa (27/6/2023) pagi. Pasalnya, warga yang berasal dari Kelurahan Dander, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri dan Desa tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri merasa dirugikan lantaran polusi udara yang ditimbulkan PG Pesantren Baru.
Tak cuma berorasi, warga juga membawa sejumlah bukti material sisa limbah yang diduga berasal dari PG Pesantren Baru. Hal ini membuat warga merasa terganggu dengan limbah yang ditimbulkan dari PG Pesantren Baru. Dalam unjuk rasa itu, koordinator massa, Cahyo Handoko menyebutkan bahwa warga menuntut zero polusi udara dari aktivitas produksi PG Pesantren Baru Kediri.
“Tuntutan kami zero polusi udara dan dari PG tidak bisa mewujudkan itu,” kata Cahyo Handoko.
Menurutnya, Cahyo, warga sekitar PG Pesantren Baru selama bertahun-tahun, dua desa ini menjadi terdampak polusi udara yang berasal dari pabrik.
“Untuk Dander kondisinya sangat memperihatinkan. Setiap hari menerima debu, suara bising dan sisa pembakaran itu dari PG,” ungkapnya.
Usai berorasi, perwakilan warga akhirnya diajak berdialog pihak PG Pesantren Baru Kediri. Pihak pabrik berjanji akan memberikan jawaban atas tuntutan warga, pada 4 Juli 2023 mendatang.
“Terkait tuntutan warga, sudah kita sampaikan ke manajemen, pihak direksi. Nanti tanggal 4 keputusan direksi kami,” ujar Rizal, dari Legal PT Sinergi Gula Nusantara (SGN).
Untuk diketahui, PG Pesantren Baru rutin menyerahkan bantuan yang terangkum dalam program Croporate Social Reaponsibility (CSR) mulai pemberian gula, pengobatan gratis, santunan yatim, sunatan masal, bantuan perbaikan rumah, bantuan perbaikan rumah ibadah, serta bantuan untuk penguatan usaha kerakyatan.
Editor: Srinan