OKTANA.ID, MELAKA– Tiga hari di Kota Melaka, Malaysia, dua seniman Kabupaten Kediri berhasil menarik perhatian banyak wisatawan mancanegara. Penampilan Sukardi dan Ratungga Ayu Trisnasari di Melaka membius para seniman peserta Melaka Art Performance (MAP) Festival, bahkan keduanya juga bak magnet di kota heritage Unesco ini.
Pria yang akrab disapa Pak Koyek ini juga tampil di sejumlah titik heritage Kota Melaka. Seperti, St Paul Hill, Melak, Red Church Melaka, dan Benteng A Famosa. Dengan busana kerajaan, Pak Koyek memerankan Panji Asmarabangun dan Yungga sebagai Sekartaji.
Tak khayal, pertunjukan Pak Koyek dan Yungga membuat mata para wisatawan dari mancanegara terbelalak. Mereka tak lepas dari telepon genggamnya untuk merekam penampilan Pak Koyek dan Yungga. Berkali-kali mereka memberi tepuk tangan untuk penampilan seniman dari Bangsal Je dan Suryo Budoyo.
Begitu pula ketika tampil di MAP Fest, tari kontemporer yang dibawakan seniman Kediri ini menjadi pusat perhatian peserta. Bahkan, Pak Koyek dan Yungga selalu mendapatkan urutan pertama untuk tampil pada jadwal yang ditentukan panitia MAP Fest.
“Memang Pak Koyek ini kali kedua mengikuti MAP Fest, jadi wajar peserta lain sangat menantikan penampilannya,” terang Ahmad Ikhwan Susilo, manajer talent dari Bangsal Je.
Tak hanya itu, Iwan Kapit, sapaan Ahmad Ikhwan Susilo, menerangkan bahwa Kediri selalu dinantikan menjadi tuan rumah penyelenggaraan festival tari kontemporer oleh seniman dari berbagai negara. Mereka tertarik dengan seni yang mempunyai latar belakang Cerita Panji.
Mengapa? Mendapat pertanyaan ini, Iwan Kapit menjelaskan bahwa Cerita Panji selalu berlatarbelakang tentang kisah cinta yang tidak pernah habis digali dan memunculkan banyak gagasan ekspresi. Tema universal ini yang bisa menjadi magnet untuk seniman asing untuk mencari referensi utama. Tak hanya itu, Cerita Panji merupakan cerita tutur asli Kediri. Bahkan, ini sudah ditetapkan sebagai warisan memori dunia (Memory of The World) oleh Unesco pada 2018 silam.
“Ini adalah bagian dari ikhtiar untuk melanjutkan pengakuan dunia itu terhadap warisan Cerita Panji yang dimiliki oleh Kediri,” imbuh Iwan Kapit.
Tak lupa, Iwan Kapit mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Adi Suwignyo yang telah mendukung penampilan Bangsal Je dan Suryo Budoyo untuk tampil di MAP Fest 2023.
“Semoga Cerita Panji bisa terus dilestarikan dan dapat membawa nama Kediri ke dunia internasional,” pungkasnya.