OKTANA.ID, KEDIRI– Teka-teki sumur warga Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri yang tercemar kandungan bahan bakar minyak (BBM) akhirnya terjawab. Sumur warga Tempurejo ternyata tercampur oleh pertamax yang merembes ke tanah warga sekitar. Hal ini dikarenakan tangka dan pipa SPBU Tempurejo mengalami kebocoran.
Dugaan yang selama sebulan terakhir tentang kebocoran SPBU Tempurejo tersebut diakui Pertamina. Perusahaan BUMN ini memastikan BBM yang merembes ke sumur warga Tempurejo dari tangki pertamax.
Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan mengatakan hasil ini berdasarkan pemeriksaan di SPBU Tempurejo Kota Kediri. Selama 20 hari, pertamina mencari penyebab tercemarnya sumur warga. Dan ditemukan adanya kebocoran pipa penghubung antara tangki pendam Pertamax dengan mesin pompa SPBU.
“Pengujian pressure test dan pneumatic test terhadap pipa Pertamax dari tangki pendam ke dispenser itu terdapat perubahan tekanan yang mengindikasikan adanya rembesan di situ,” kata Taufiq.
Hal itu terlihat dari adanya penurunan tekanan saat dilakukan uji tekanan. Itu yang membuat rembesan BBM dari SPBU mencemari air sumur milik warga. Akan tetapi, titik kebocoran pipa dan tangka SPBU ini masih dalam penyelidikan lebih dalam.
“Mengenai penyebab dan titik pastinya itu masih dalam penelusuran lebih lanjut oleh pihak ketiga independen yang kita tunjuk dan disepakati oleh warga pada saat itu,” imbuh Taufiq.
Ia tak memungkiri bahwa ada uji tekanan yang dilakukan Pertamina ke seluruh SPBU tiap 4 tahun. Akan tetapi, belum masuk waktu pengujuan, SPBU Tempurejo mengalami masalah pada pipa dan tangka.
“Kami menjamin seluruh SPBU Pertamina di wilayah kami memenuhi SOP yang berlaku dan kami harapkan masyarakat secara luas memaknai bahwa hal ini adalah musibah yang menimpa SPBU Tempurejo saja,” jelas Taufiq.
Selanjutnya Pertamina akan menjadi mediator antara warga dan pemilik SPBU dalam mendorong penyelesaian yang maksimal untuk warga. Pertamina akan memastikan kompensasi dan pemulihan lingkungan dan air bersih dijalankan oleh mitranya dalam hal ini SPBU Tempurejo.
Lurah Oryza menjelaskan bahwa akibat pencemaran sumur warga ini, baik pihak warga, SPBU, dan Pertamina telah terjalin komunikasi baik untuk penyelesaian masalah ini.
“Terkait masalah ini baik warga, SPBU dan Pertamina terjalin komunikasi baik. Dan warga meminta sumber air tanah kembali seperti sediakala tidak ada pencemaran,” kata Oryza.
Sebelumnya, belasan sumur milik warga di Lingkungan Kresek RT 05 RW 02, Kelurahan Tempurejo, Kota Kediri mengalami pencemaran. Melihat kondisi air yang licin dan berbau, sumber polutan diduga kuat berasal dari bahan bakar minyak (BBM) dari SPBU Tempurejo.
Editor: Setyo