OKTANA.ID, Batu– Angka penderita HIV/AIDS di Kota Batu masih cukup tinggi. Pemerintah Kota Batu mencatat ada 346 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) selama 8 tahun terakhir. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, selama 2022 ini ada 45 kasus ini, 33 orang merupakan warga Kota Batu. Sisanya warga luar daerah, namun mereka memeriksakan diri di Kota Batu.
Dengan ini Dinkes Kota Batu aktif terus berupaya melakukan deteksi dini penyebaran HIV/AIDS di Kota Batu. Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Batu, dr Susana Indahwati, upaya yang getol dilakukan Dinkes Kota Batu menggelar Mobile VCT (Voluntary Counselling and Testing) HIV/AIDS.
”Itu dilakukan setiap sebulan sekali pada kelompok risiko. Seperti di tempat hiburan malam, pekerja seks, waria hingga pengguna Napza suntik. Itu nanti didata rutin agar mereka bisa segera mendapat perawatan atau memulai pengobatan,” kata Susan.
Dalam kegiatan itu dilakukan dengan mengambil sampel darah dan juga konseling. Pihaknya memastikan identitas kelompok berisiko akan dilindungi.
Lebih lanjut, terkait data penderita HIV/AIDS di Kota Batu cukup mencengangkan. Karena 16 orang diantaranya merupakan ibu rumah tangga. Kedua, adalah golongan gay. Ibu-ibu rumah tangga dalam hal ini tertular dari suaminya yang berperilaku seks bebas atau jajan di luar dan pengguna narkoba.
Jika diakumulasikan, sepanjang tahun 2014- 2022, penderita HIV/AIDS di Kota Batu berjumlah 346 orang. Dinkes mengimbau masyarakat untuk aktif dan terbuka dalam menanggulangi masalah ini. Mereka, penderita juga punya hak yang sama untuk mengakses pelayanan kesehatan.
”Jangan malah dikucilkan sehingga nanti berefek panjang kedepannya. Mereka malu, kemudian tidak mau berobat dan akhirnya semakin meluas. Mereka juga butuh dukungan,” pungkasnya.
Penulis: Faizal
Editor: Srinan