OKTANA.ID, KEDIRI– Laga derbi panas Jawa Timur antara Persik Kediri dan Arema FC masih menyisakan masalah. Pasalnya, ada puluhan Aremania yang nekat untuk menonton laga Persik Kediri vs Arema FC dalam lanjutan Liga 1 2023/23 di Stadion Brawijaya Kediri, Sabtu (15/7) sore. Sehingga, para Aremania tersebut sempat diamankan kepolisian.
Para penonton yang diamankan diduga adalah suporter Arema FC yang menyusup ke Stadion Brawijaya. Mereka diduga sebagai Aremania karena sempat meluapkan rasa gembiranya ketika Arema FC mencetak kedua gol ke gawang Persik Kediri. Mereka sempat dipukuli oleh para penonton lainnya sebelum akhirnya mereka diamankan oleh petugas keamanan dari Polres Kediri Kota dan TNI.
Melihat hal itu, Akmal Marhali, pengamat sepakbola nasional, menyatakan bahwa PSSI perlu membuat regulasi yang kuat dan mengikat untuk suporter. Sehingga, hal ini dapat diminimalisir.
“Sepakbola kita akan terus bermasalah suporternya selama tidak dibuat regulasi suporter,” terangnya saat dihubungi oktana.id via pesan singkat.
Tak hanya sekarang, menurutnya sejak awal tahun 2000-an selalu ada deklarasi damai. Akan tetapi masalah suporter ini masih terus ada.
“Kalau deklarasi sejak tahun 2000 selalu ada deklarasi. Bahkan sejak tahun 2005 selalu ada jambore nasional suporter. Bahkan saat ini ada Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia,” imbuhnya.
Koordinator Save Our Soccer (SOS) ini menyebut bahwa masalah utama suporter ialah di level akar rumput. Sehingga, selama ini upaya yang telah dilakukan untuk membuat kondusif masih sangat sulit terwujud.
“Tapi, itu semua tidak bisa menyelesaikan masalah. Karena masalah suporter ada di tingkat akar rumput, bukan di level elit,” kata Akmal.
Sebelumnya, Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra mengatakan, jumlah penonton yang diamankan sebanyak 12 orang. Mereka berasal dari sekitar Kediri.
“Bukan dari Malang, melainkan dari sekitar juga. Dari Kandangan, Blitar,” ujar Teddy.
Derbi Jatim antara tuan rumah Persik Kediri vs Arema FC terlarang untuk suporter ‘Singo Edan’. Akan tetapi, ada suporter tim tamu yang tetap nekat. Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Persik Kediri sejatinya sudah melakukan antisipasi dengan sistem penjualan tiket melalui aliansi suporter Persik, tetapi kenyataannya masih kebobolan. Menurut Teddy, kejadian hari ini akan menjadi bahan evaluasi. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Panpel Persik Kediri.
“Meskipun jumlahnya tidak besar, ini bisa menjadi potensi yang bisa mengganggu dan merugikan persepakbolaan kita sendiri,” tegas Teddy.
Ia memastikan seluruh suporter yang diamankan dalam keadaan baik-baik saja. Mereka juga telah dikembalikan ke rumah masing-masing. Pertandingan antara Persik vs Arema dimenangkan oleh tuan rumah dengan skor 5-2. PSSI telah melarang adanya suporter tamu pada Liga 1 musim ini.
Padahal, usai Tragedi Kanjuruhan Malang Aliansi Suporter Persik Kediri sempat membuat deklarasi damai pada 6 Oktober 2022 di Stadion Brawijaya. Selain mengungkapkan belasungkawa terhadap 135 nyawa yang meninggal dunia, mereka juga menyatakan bahwa menjunjung tinggi rasa kemanusiaan di atas rivalitas.
Editor: Srinan