OKTANA.ID, MALANG– Ancaman penyakit kulit seperti cacar atau Lumpy Skin Disease (LSD) masih membayangi peternak sapi di Kota Malang. Wabah ini menjadi hantu bagi peternak sapi apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha.
Salah satunya ialah Kurniawan peternak sapi asal Sanan, Kota Malang. Ia khawatir wabah itu wabah LSD akan menyerang hewan ternaknya. Apalagi bulan Juni ini tengah mendekati hari raya Idul Adha. Momen Idul Adha, bagi Kurniawan merupakan masa yang paling cocok untuk panen penjualan sapi karena banyaknya permintaan hewan kurban.
Sampai saat ini, kata Kurniawan, memang belum ditemukan kasus wabah LSD sapi di Sanan, Kota Malang. Akan tetapi, rekannya peternak di Pasuruan telah merasakan dampak dari wabah LSD tersebut. Salah satu penyebabnya adalah masuknya ternak sapi dari wilayah lain hingga menular ke ternak lainnya.
“Kalau LSD di Sanan sini gak ada, semoga tidak ada, khawatir pasti lah, namun kata teman saya di Pasuruan itu ada. Kalau penyebabnya hampir sama dengan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), sapi dari luar daerah masuk lalu nulari,” ungkap Kurniawan.
Selama ini, ia bersama kawan peternak sapi lainnya, masih beraktivitas merawat sapi seperti biasanya. Namun, Kurniawan terus memantau pergerakan lalu lintas sapi dari daerah lain. Di sisi lain, Kurniawan juga masih bergelut dengan masalah PMK. Bahkan, satu pekan lalu dirinya masih menemui satu sapi mati karena wabah PMK.
“Tahun lalu, sapi mati hampir setiap hari ada, kalau sekarang masih ada sapi mati kena PMK tapi selang waktunya satu atau dua bulan,” katanya.
Sebagai informasi, populasi sapi di Kelurahan Sanan saat ini sekitar 3.500 ekor. Dari banyaknya jumlah tersebut 85 persennya telah tervaksinasi. Meski begitu, tidak semua peternak mau hewan ternaknya di vaksin.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono menyebut perihal kasus PMK di Kota Malang hingga kini masih nihil. Pihak Dispangtan juga belum mendapatkan laporan masuk dari para peternak terkait problem PMK yang menyerang ternak sapi.
Dispangtan juga menegaskan bahwa Pemkot Malang rutin melakukan vaksinasi PMK terhadap ribuan ternak sapi yang ada di Kota Malang.
“Sebenarnya untuk kasus PMK di Kota Malang sudah tidak ada, apalagi kegiatan vaksinasi secara rutin dilakukan sebagai upaya pencegahan merebaknya PMK,” pungkasnya.
Sebagai informasi, LSD atau Lumpy Skin Disease adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae. Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut. Selain benjolan, sapi yang terinfeksi LSD juga dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan produksi susu.
Editor: Srinan