OKTANA.ID, KEDIRI– Kasus pencemaran air sumur Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri mendapatkan perhatian dari Pertamina. Perusahaan BUMN itu akhirnya terjun meninjau lokasi sumur yang berubah menjadi BBM seperti pertalite. Pertamina dan warga sepakat menunjuk lembaga independen untuk mencari penyebab pasti pencemaran sumur warga.
Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Taufiq Kurniawan mengatakan pertemuan antara warga dan Pertamina menyepakati beberapa poin. Pertamina akan meneliti lebih lanjut terhadap sumur Sulastri yang airnya sempat terbakar dapat terbakar ketika disulut api.
“Sebenarnya secara prosedur Pertamina sudah melakukan pengetesan, beberapa kali pengetesan dan sudah keluar hasilnya. Sejauh ini sebelum dengan kejadian di rumah Bu Sulastri, Sabtu kemarin itu semuanya clear tidak ada kandungan minyak dan ada yang muncul di situ coliform atau bakteri coli,” ujar Taufiq.
Sesuai kesepakatan, Pertamina bersama lembaga independen akan melakukan pengujian dengan beberapa metode bersama warga. Bersamaan dengan itu pihaknya akan mengehentikan operasional SPBU Tempurejo untuk benar-benar memastikan penyebab pencemaran ini. Terkait waktunya, Taufiq memastikan akan dilakukan secepatnya.
“Kita juga akan lakukan treatment secara bersamaan di SPBU (Tempurejo) supaya ketika dilakukan pengujian nanti kelihatan nih apakah ini sumbernya dari SPBU atau bukan,” imbuh Taufiq.
Dalam posisi ini, Pertamina mengajak warga netral. Pertamina tak ingin ada tuduhan sebelum hasil uji tersebut keluar.
“Kami juga bersama warga sepakat semua dalam posisi netral. Semua masih menganggap semua indikasi, indikasinya dari berbagai macam ya, tidak cuma dari minyak. Semua warga sudah mengetahui dan ini kita memposisikan diri netral,” jelasnya.
Namun Taufiq memastikan Pertamina akan bertanggungjawab jika nantinya sumber polutan diakibatkan oleh SPBU Tempurejo berdasarkan hasil lembaga independen yang mereka sepakati. Pihaknya pun meminta warga fair jika nantinya hasil uji tersebut berasal dari pihak lain di luar aktivitas SPBU Tempurejo.
“Setelah hasil muncul apabila ditemukan itu betul adalah terbukti pencemaran dari SPBU, Pertamina atau SPBU akan melakukan yang terbaik untuk warga. Toh selama ini kita sudah membantu untuk air bersih dan ini nanti harapannya bisa disaksikan bersama penyebabnya. Kami mengharapkan warga fair apabila penyebabnya dari pihak lain ya monggo untuk dimintakan pertanggungjawaban sebagaimana mestinya,” jelas Taufiq.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri berkomitmen akan mengawal kasus ini sampai selesai. Sampai pada recovery lingkungan di masyarakat.
“DPRD Komisi C akan terus hadir dalam rangka memastikan semua proses ini selesai dan masyarakat kita tetap menjadi yang diutamakan jangan yang dikorbankan,” kata Ashari.
Editor: Srinan