OKTANA.ID, SURABAYA- Piala Dunia U-17 2023 membawa berkah bagi pelaku UMKM Surabaya.
Merchandise yang diproduksi pelaku UMKM Surabaya laku keras selama berlangsungnya Piala Dunia U-17 di Kota Pahlawan. Tak kurang 16 ribu merchandise yang terjual.
Pemkot Surabaya memang bekerja sama dengan UMKM untuk membuat merchandise dengan logo komposit. Total ada 20 ribu yang telah diproduksi.
“Kami bekerja sama dengan UMKM di Surabaya. Kami menarget bisa terjual sebanyak 20 ribu merchandise. Untuk saat ini, sekitar 85 persen yang terjual, atau sekitar 16 ribu,” kata Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya.
“Tapi, kami optimistis penjualan terus meningkat. Sebab, sampai saat ini masih banyak permintaan. Apalagi Piala Dunia U-17 juga masih berlangsung, meski di Surabaya sendiri sudah berakhir,” imbuhnya.
Salah satu UMKM yang ditunjuk jadi produsen oleh Pemkot Surabaya adalah Indogift.
Indogift sendiri merupakan UMKM produsen merchandise Surabaya yang dimiliki oleh pasangan suami istri, Andreas Hindarto dan Livia Astria.
Mereka membuat berbagai bentuk merchandise dengan menggunakan komposit dari Surabaya di Piala Dunia U-17, yakni Sulo dan Bolo.
Logonya berbeda dari maskot resmi, Badak Cula Cahaya alias Bacuya.
Ada empat jenis merchandise yang diproduksi oleh Indogift, di antaranya adalah gantungan kunci, magnet kulkas, standing acrylic, dan kaos.
Semuanya menggunakan desain logo komposit buatan Pemkot Surabaya.
Livia bersyukur produknya bisa dipercaya untuk ikut meramaikan Piala Dunia U-17 2023. Sebab, ini momentum penting untuk menggerakkan perekonomian UMKM di Surabaya juga.
Indogift hanyalah satu dari beberapa UMKM yang ditunjuk untuk memproduksi merchandise Piala Dunia U-17.
Mereka sebelumnya lolos kurasi dari Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya.
Bertempat di kantor yang berada di Jalan Kartini, Surabaya, Indogift, memproduksi sekitar 3.000 pcs merchandise.
Andreas dan Livia terus memproduksi souvenir khas Piala Dunia U-17 2023.
Selain itu, ada juga desain negara-negara peserta Piala Dunia U-17 2023 untuk gantungan kunci.
Souvenir yang diproduksi ini menambah daya tarik Piala Dunia U-17, terutama bagi para peserta dari negara lain.
Penjualan merchandise ini dipasarkan di Surabaya Kriya Galeri (SKG).
Piala Dunia U-17 telah membuat banyak masyarakat datang ke Surabaya.
Dari situ, sektor ekonomi bisa bergerak lebih besar. Mulai dari hotel, tempat wisata, hingga penggunaan transportasi jadi lebih meningkat.
“Dari sisi ekonomi, pertandingan besar ini mempengaruhi sekitarnya. Piala Dunia U-17 ini juga memunculkan tempat latihan yang luar biasa. Kami membangun lapangan latihan di area GBT,” ucap Eri Cahyadi.
“Kami berkolaborasi hingga akhirnya pelaksanaan Piala Dunia U-17 ini berjalan lancar dan luar biasa. Semoga ini bisa memberikan semangat kepada Timnas Indonesia yang selanjutnya bisa bertanding di GBT lagi,” pungkasnya.
Editor: Beatrix