OKTANA.ID, KEDIRI– Bandara Dhoho Kediri tak lama lagi akan segera beroperasi. Menuju launching dalam pengoperasian bandara tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan ada sejumlah tahapan dan assessment. Semua itu harus dilalui Bandara Dhoho Kediri sebelum benar-benar beroperasi. Mulai dari kalibrasi, security safety, komersial serta sejumlah tahapan lain yang harus mendapatkan assessment lebih dulu.
Kalibrasi bandara merupakan salah satu tahapan awal sebelum operasional dilakukan selama dua hari terakhir. Proses kalibrasi menggunakan satu pesawat sejenis King Air 350. Proses kalibrasi disaksikan langsung Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
“Kalibrasi adalah tahap awal dari assessment pada suatu bandara, nanti juga ada yang berkaitan dengan security dan safety begitu juga tidak kalah penting komersial. Jika bandara difungsikan ada airline yang datang dan pergi,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jumat, (08/12/2023) di Kediri.
Selain itu juga akan dilakukan sejumlah tes menggunakan sejumlah pesawat sebelum bandara tersebut benar-benar siap untuk beroperasi penuh.
“Ada dua tahap yang akan kita lakukan kedepan. Mungkin minggu depan kita akan lakukan pra operasi yakni melakukan tes take off-landing dengan beberapa pesawat. Lalu kita tetapkan operation-nya itu setelah syarat-syarat selesai. Insya Allah bisa Januari atau Februari (beroperasi),” ujarnya.
Menteri Perhubungan menambahkan setelah dilakukan assessment, akan muncul rekomendasi. Dari rekomendasi itu, nantinya maskapai akan membuka penerbangan dan memasarkan.
“Peresmian itu seyogyanya setelah dijumpai sejumlah penumpang. Itu kenapa kami katakan peresmian bisa dilakukan akhir Januari ataupun Februari,” tambahnya.
Namun, Menhub menambahkan secara teknis, setelah pihaknya menyatakan kalibrasi atau fungsi navigasi berjalan baik dan fungsi security dan safety juga baik bisa dilakukan take off dan landing pesawat non kalibrasi. “Tapi untuk komersial dibutuhkan waktu untuk perijinan dan penumpang,” katanya.
Dalam kesempatan kunjungannya ke Bandara Dhoho Kediri, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga turut meninjau setiap sudut Bandara, mulai dari tempat untuk penumpang sampai pelayanan seperti counter check in, ruang tunggu serta area pengambilan bagasi.
Menteri Perhubungan mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo dimana konektivitas adalah hal penting. Karena itu saat bandara Dhoho Kediri berfungsi diharapkan bisa menambah gerak ekonomi masyarakat Kediri dan sekitarnya. Bandara Dhoho Kediri sendiri nantinya selain menjadi bandara komersial juga akan menjadi Embarkasi haji. Untuk melengkapi fungsi tersebut, di sekitar bandara akan dibangun hotel.
Bandara Dhoho Kediri akan mendampingi Bandara Juanda dalam melayani jemaah dari Jawa Timur.“Yang paling penting ini adalah daerah ini yang sangat banyak jemaah Umroh dan Haji. Kami sudah akan memberikan ijin untuk Umroh dan Haji dan sudah dilengkapi dengan hotel,” tuturnya lagi.
Sementara itu Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDIH) Maksin Arisandi yang turut mendampingi Menteri Perhubungan mengungkapkan pihaknya menargetkan ada 1,5 juta penumpang pada tahun pertama pengoperasian. Jumlah itu akan meningkat bertahap.
“Kita ada tiga tahapan. Tahap pertama sekitar 1,5 juta penumpang. Kemudian tahap kedua estimasi 4,5 juta penumpang, lalu ketiga sekitar 10 juta penumpang per tahunnya,” ungkapnya.