OKTANA.ID – Menjadi karyawan di suatu perusahaan dengan posisi tertentu tentunya diharuskan memiliki kemampuan atau keterampilan yang baik sesuai dengan posisi yang dimiliki. Melihat perkembangan industri yang sangat pesat, tidak menutup kemungkinan bagi setiap perusahaan untuk turut menjawab berbagai tantangan yang ada dan tujuan yang dimiliki juga akan semakin besar. Tidak jarang, dengan kondisi seperti ini beban kerja yang diberikan kepada setiap karyawan akan semakin besar sehingga rawan mengalami burnout saat bekerja.
Burnout dapat dipahami sebagai kondisi seseorang yang mengalami kelelahan secara emosional, fisik, dan mental akibat stress yang berlebihan. Sullivan dan Spector (2008) menyebutkan, burnout dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya dari individu itu sendiri, budaya kerja, lingkungan tempat kerja yang kurang mendukung, ketidaksesuaian pekerjaan ketika kapabilitas yang dimiliki individu tidak mampu mengatasi tuntutan kerja yang diberikan, jam kerja yang berlebihan, bahkan perasaan terikat terhadap pekerjaan.
Ciri-ciri Burnout
Agar burnout ketika bekerja dapat segera diatasi, sebaiknya kenali ciri-cirinya seperti berikut ini;
- Sakit kepala dan merasa lelah fisik dan mood terganggu
Orang yang sedang mengalami burnout biasanya akan sakit kepala karena dampak stress yang berlebihan. Meskipun telah beristirahat dalam waktu yang cukup lama, ia akan tetap merasakan lelah atau tidak fresh sehingga ini akan mempengaruhi mood pada hari itu.
- Mudah marah
Ketika stress seringkali orang akan merasa sensitif terhadap segala hal yang ada di sekitarnya. Karena lelah dan pikiran tidak tenang membuat orang tersebut akan menghindari segala hal yang dapat memicu kemarahannya.
- Tidak bersemangat di tempat kerja
Dengan kondisi pikiran dan fisik yang buruk, wajar bagi seseorang akan merasa kurang bersemangat atau bahkan tidak produktif di tempat kerja karena apapun yang akan dikerjaan saat itu terasa berat. Hal ini juga akan membuat seseorang merasa bersalah ketika melakukan pekerjaan, seperti khawatir akan target dan penilaian dari atasan.
Cara Mengatasi Burnout
Burnout yang tidak segera diatasi maka akan berdampak buruk bagi kinerja seorang karyawan bahkan akan turut berdampak pada kehidupan pribadinya. Apabila Anda merasakan ciri-ciri seperti yang disebutkan sebelumnya, segera ikuti tips berikut;
- Jangan multitasking terlebih dahulu
Kebiasaan yang satu ini mungkin tidak dapat dihindari ketika adanya pekerjaan yang sudah menumpuk dengan deadline yang singkat. Akan tetapi, ada baiknya Anda tetap fokus mengerjakan satu tugas terlebih dahulu agar dapat menyelesaikannya dengan maksimal
- Buat To do list
Ketika Anda mengetahui seluruh kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu, baiknya susunlah kegiatan tersebut menjadi to do list lengkap dengan perkiraan waktunya agar lebih efektif. Selain dapat membantu kita agar lebih fokus dengan suatu pekerjaan, dengan to do list kita akan terhindar dari kesalahan seperti lupa.
- Buat skala prioritas
Setelah mengetahui apa saja kegiatan yang akan dilakukan, berikutnya atur sesuai dengan kepentingannya atau seberapa besar dampak yang dimiliki. Hal ini akan berpeluang besar membantu anda untuk dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan tepat waktu.
- Segera berkomunikasi dengan atasan
Cara ini dapat Anda lakukan agar atasan juga dapat mengetahui apa saja kendala yang sedang dihadapi ketika melakukan pekerjaan yang diberikan dan jujur bahwa saat ini anda sedang mengalami burnout. Dengan berkomunikasi, tidak menutup kemungkinan nantinya Anda akan diberikan solusi yang tepat atau bernegosiasi lebih lanjut terkait pekerjaan.
- Ambil waktu cuti
Apabila Anda sudah merasa kondisi tersebut semakin memburuk, sebaiknya atur jadwal dan ambil waktu untuk cuti. Hal ini akan sangat berdampak pada diri Anda karena dengan beristirahat sejenak dari pekerjaan akan kembali mengembalikan semangat Anda dalam bekerja.
- Meditasi
Dengan melakukan meditasi, Anda akan kembali merasa tenang baik pikiran maupun emosional karena ketika bermeditasi seluruh pikiran negatif secara perlahan akan menghilang.
Penulis: Lutfina
Editor: Srinan
Sumber:
Meiliyandri, dkk, 2021. Religiosity, Psychological Capital, dan Burnout, Bojong; Penerbit NEM