OKTANA.ID, Surabaya- Perang Sarung mulai marak terjadi di Kota Surabaya. Untuk itu Pemkot Surabaya menerjunkan tim operasi asuhan rembulan skala besar.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto menuturkan, sebenarnya setiap hari Satpol PP Surabaya selalu melaksanakan operasi cipta kondisi asuhan rembulan mulai hari Senin-Minggu. Namun, khusus untuk hari Jumat malam dan Sabtu malam selalu dilakukan operasi skala besar dengan personel gabungan.
Di awal bulan Ramadan ini kata Eddy, sudah mulai muncul kegiatan anak-anak yang mengganggu keamanan dan ketertiban umum. Sedang tren saat ini adalah perang sarung seperti tadi malam kita temukan perang sarung antarkelompok.
“Makanya kami gelar operasi gabungan skala besar,” kata Eddy ketika dikonfirmasi, Minggu (26/3/2023).
Dia melanjutkan, operasi skala besar itu dibagi empat tim wilayah, yaitu wilayah timur, barat, selatan dan utara. Bahkan, di 31 kecamatan se-Kota Surabaya juga akan dilakukan operasi serupa di wilayah mereka masing-masing.
“Tadi malam (Sabtu) ada tiga yang terjaring, kemarin malam (Jumat) lima, sebelumnya (Kamis) ada tujuh. Terus yang di polsek dan polres itu sekitar 12 orang,” ujar Eddy.
Lebih lanjut, Eddy menambahkan mereka yang terjaring diberikan sanksi sosial, membersihkan liponsos dan memberi makan penghuninya.
“Tapi ada pula yang langsung diproses pidana bagi yang menimbulkan korban, “jelas Eddy.
Sementara itu, terkait operasi skala besar bergerak sekitar pukul 23.00 WIB, karena pergerakan mereka biasanya dimulai sekitar pukul 00.00 dan selesai sekitar pukul 03.30 WIB.
“Dari pengalaman hari pertama Ramadhan sampai tadi malam, ada beberapa titik yang menjadi konsentrasi kita, terutama nanti akan difokuskan di titik-titik perbatasan,” katanya.
Eddy menambahkan, semua warga sebenarnya boleh masuk ke Kota Surabaya. Namun, kalau ada yang membuat onar dan membuat kerusuhan di Surabaya, ini yang akan diantisipasi dan dilakukan penertiban.
“Mari kita sama-sama menjaga Kota Surabaya supaya selalu aman dan tentram,” pungkasnya.
Editor: Beatrix