OKTANA.ID, Jakarta- Lolosnya Partai Ummat dalam verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) tentu hal baru dalam kontestasi pemilihan legislatif (Pileg) 2024 nanti. Partai baru besutan Amien Rais ini akan bersaing dengan beberapa partai islam yang sudah lama berdiri. Seperti, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Namun, perlu diingat bahwa sejarah mencatat Amien Rais merupakan penggagas PAN dan pernah menjadi ketua umum PAN dan dewan pembina PAN. Maka, kemungkinan kuat bila pendukung Amien Rais di PAN akan menyalakan lampu sein untuk berbelok ke Partai Ummat.
Tokoh karismatik dari Muhammadiyah ini mempunyai magnet tersendiri dalam dunia politik di Indonesia. Hal ini disampaikan analis politik dari Indostrategi, Arif Nurul Imam. Ia menyebut bahwa aka nada persaingan ketat antara PAN dan Partai Ummat dalam pemilu mendatang. Suara untuk kedua partai ini dipengaruhi dari loyalis Amien Rais yang beberapa masih duduk di PAN. Sehingga, ada kemungkinan kuat para loyalis Amien Rais akan memilih Partai Ummat.
“Kehadiran Partai Ummat langsung atau tidak akan berpengaruh terhadap konstelasi politik, terutama pengaruh terhadap Partai Amanat Nasional di mana Amien Rais adalah pendiri, tokoh sentral PAN dan kemudian mendirikan Partai Ummat. Tentu dampaknya adalah loyalis Amien Rais akan hengkang dari PAN dan ikut bergabung di Partai Ummat,” kata Arif, Rabu (4/1).
Selain itu, ada sosok MS Kaban yang juga berpengaruh meraup suara pemilih untuk memilih Partai Ummat. Dikarenakan, MS Kaban merupakan salah satu tokoh yang mendirikan PBB. Arif melihat kemungkinan pengaruh suara pemilih PBB ke Partai Ummat tak begitu besar. Namun, kemungkinan tersebut perlu dianalisis oleh PBB.
Realitas politik lain juga digambarkan Arif tentang kekuatan kelompok 212 yang dimungkinkan akan menambah suara Partai Ummat. Meskipun, dukungan kelompok 212 belum pasti signifikan. Mengapa demikian? Mendapatkan pertanyaan ini, Arif menerangkan bahwa hasil survei bahwa suara kelompok 212 hanya mempengaruhi 0,4% suara nasional.
“Kalau kemudian kita akumulasi apakah loyalis Amien Rais, pendukung MS Kaban, PA 212, FPI dan HTI dan potensi dari ekspansi di ceruk floating mass, itu akan menentukan seberapa besar Partai Ummat akan lolos di parlemen atau tidak,” kata Imam. Imam menambahkan, “Pertanyaannya adalah seberapa masif loyalis Amien Rais, loyalis MS Kaban, simpatisan 212, FPI dan HTI memberikan dukungan secara elektoral di bilik TPS. Itu saya kira kunci kemenangan, apakah Partai Ummat akan lolos atau tidak,” pungkas Arif.