OKTANA.ID – Setiap orang pasti pernah merasakan gatal akibat parasit yang satu ini. Kutu rambut sepertinya sudah banyak menghinggapi rambut baik itu pada anak kecil maupun orang dewasa. Tidak jarang, mereka yang kutuan merasa kurang percaya diri di dekat orang lain karena meskipun hampir menyerupai semut, kutu tetap dapat dengan mudah terlihat belum juga dengan ribuan telurnya yang menempel seperti ketombe benar-benar mengganggu bukan? Namun, ternyata kutu juga memiliki beberapa hal unik yang jarang diketahui. Coba simak penjelasan di bawah ini maka kamu juga akan menemukan bagaimana cara menghilangkan kutu rambut!
Sejarah
Kutu pada rambut manusia memiliki nama ilmiah, yaitu Pediculus Humanus Capitis (PHC). Pada buku karya John Riswanda S,Pd, M.Kes dan Dr. Yesi Arisandi, SKM, M.Kes yang berjudul Peducolis Capitis, dijelaskan bahwa kutu rambut tergolong ke dalam kelompok hewan Arthropoda yang mana memiliki ciri fisik diantaranya adalah memiliki struktur badan yang sangat kecil, pipih, bersegmen, tidak memiliki sayap, kepala berbentuk segitiga, mulut yang sangat kecil, antena pendek, dan memiliki segmen toraks yang menyatu dan tiga pasang kaki cakar untuk mencengkram rambut saat berjalan.
Masih dalam sumber yang sama, Awalnya telur kutu rambut pada manusia ditemukan pada tahun 8000 SM dari situs arkeologi di Timur Laut Brazil. Temuan ini diperkirakan telah berusia 9000 tahun yang mana berasal dari sampel rambut seseorang yang tinggal di Gua Nahal Hemar, Israel. Kemudian, kutu rambut ditemukan pada situs arkeologi di Barat Daya Amerika Serikat, Kepulauan Aleutian, Peru, Greenland, Meksiko, dan pada mumi yang berasal dari Inca. Penemuan kutu terbaru dilaporkan dari Mumi Maitas Chiribaya dari Arica, Chili bagian utara yang mana diperkirakan berusia 670-990 tahun. Dengan beberapa temuan ini, para ahli berpendapat bahwa asal muasal kutu tidak dapat dikeahui dengan jelas karena fosilisasi kutu tidak utuh dan sangat langka.
Lebih lanjut, kutu akan menghisap darah manusia yang dihinggapinya setiap 4-5 kali sehari sebagai sumber energinya. Selain itu, perlu diketahui bahwa ternyata rasa gatal yang biasanya muncul adalah bentuk reaksi tubuh akibat saliva atau air liur yang ditinggalkan oleh kutu setelah menghisap darah. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya pembekuan darah dan memudahkan si kutu untuk menghisap darah secara terus menerus. Tahukah kamu? Apabila rasa gatal yang diakibatkan oleh kutu rambut ini sangat mengganggu dan membuat penderitanya menggaruk terlalu kasar pada kulit kepala, maka hal ini dapat menyebabkan penyakit yang disebut Pedikulosis Kapitis atau infeksi karena kuku. Kutu rambut umumnya suka menempel pada rambut perempuan karena mereka memiliki rambut yang panjang dan seringkali lebat.
Fakta Unik
Terkadang banyak orang yang beranggapan bahwa orang yang tertular kutu rambut karena kutu bisa terbang dari satu kepala ke kepala lainnya. Padahal, seperti yang sudah dijelaskan oleh para ahli sebelumnya kutu merupakan hewan yang tidak bersayap. Herannya, kutu dapat berpindah ke rambut orang lain dengan cara berjalan dengan sangat cepat atau dari benda yang digunakan secara bersamaan dengan rambut yang berkutu. Sehingga, sekali lagi dapat diperjelas bahwa kutu tidak menulari rambut lain dengan cara terbang atau melompat, Kemudian, melansir beberapa sumber, diketahui bahwa ternyata kutu juga dapat menyebabkan anemia karena apabila seseorang memiliki kutu terlalu banyak di kepalanya dan tidak kunjung diobati maka bisa terkena gejala anemia yakni kurang darah. Bagaimana tidak? Melihat frekuensi hisapan yang dilakukan kutu yakni sebanyak 4-5 kali dalam sehari maka tidak menutup kemungkinan darah akan berkurang secara perlahan. Selain dapat memicu gejala anemia, kutu yang tidak segera dibasmi akan sangat membahayakan kesehatan manusia. Jelasnya, kutu dapat menyebabkan penyakit langka, yang mana dapat ditularkan dari hewan. Melansir Kompas.com, kutu juga memiliki beberapa jenis berdasarkan inangnya, yakni kutu kucing, kutu manusia, bahkan kutu tikus. Oleh karenanya, kutu juga dapat menularkan penyakit bakteri murine typhus yang dapat ditularkan dari tikus yang terinfeksi. Untuk itu, segera periksa anabul, rambut diri sendiri, dan lingkungan dan bersihkan jika ada kutu agar terhindar dari penyakit ini. Tindakan lanjutan yang dapat dilakukan untuk mencegah adanya kutu adalah dengan rajin membersihkan lingkungan rumah, seperti pada karpet, sprei (dapat menggunakan alat penyedot atau dengan mencuci benda-benda yang diduga sebagai tempat penularan dengan air panas). Selain itu, segera basmi tempat persembunyian tikus dengan rajin memotong rumput di halaman rumah dan tidak membuang sampah sembarangan. Lalu, apabila kamu memiliki hewan peliharaan maka periksa bulu hewan sesering mungkin, mandikan secara rutin, dan lakukan perawatan hewan,
Cara Menghilangkan
Masih dalam sumber yang sama, diketahu kutu dapat memperbanyak keturunannya hingga 500 keturunan sepanjang hidupnya. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi rambut apabila kutu yang menginanginya tidak segera dihilangkan. Umumnya, orang akan menghilangkan kutu dengan obat kutu namun ini tidak direkomendasikan kepada anak yang berusia kurang dari 2 tahun karena obat ini keras dan dapat membahayakan kulit kepalanya. Cara umum lain untuk mengurangi kutu pada rambut adalah dengan menggunakan sisir serit. Sisir ini memiliki jarak gigi yang sangat rapat yakni sekitar 0,2 mm sehingga apabila digunakan untuk menyisir rambut yang berkutu akan mengangkut serta kutu yang ada di rambut tersebut. Tips agar kutu dapat terangkat lebih banyak yakni gunakan sisir serit pada rambut yang basah karena kutu cenderung berjalan lebih lambat dan dapat terlihat jelas. Kemudian, bisa juga dengan mengoleskan minyak zaitun pada rambut yang berkutu kemudian tutup rambut seperti sedang menggunakan masker dengan shower cup dan biarkan selama 24 jam agar lebih maksimal. Setelah itu, bilas dengan air dan gunakan shampo. Agar kutu benar-benar hilang, coba gunakan shampo anti kutu yang biasanya mengandung bahan aktif seperti permethrin, tea tree oil, atau citronella. Akan tetapi, cara ini tidak dapat secara langsung membunuh telu kutu karena harus menggunakannya secara berulang untuk mendapatkan menghilangkan kutu secara menyeluruh.
Penulis: Lutfina
Editor: Srinan