OKTANA.ID– Bagi para perokok, pasti sudah tak asing lagi dengan merk rokok Gudang Garam. Merk rokok ini bahkan dikenal luas oleh masyarakat luas Indonesia sebagai salah satu ‘sesepuh’-nya rokok kretek filter di Indonesia.
Anggapan itu tak mengherankan karena pabrik rokok ini sudah berdiri sejak 26 Juni 1958, tiga belas tahun setelah Republik Indonesia merdeka. Artinya, usia pabrik rokok tembakau terbesar di Indonesia ini sudah berusia 65 tahun.
Pabrik rokok ini didirikan oleh juragan peranakan China, Tjoa Ing Hwie usai menempa nasib bekerja di pabrik rokok Cap 93 hingga 1956. Selepas resign dari sana, dia mendirikan pabrik rokok klobot dengan nama Inghwie.
Lama-kelamaan, racikan rokoknya juga digemari banyak orang. Seiring perkembangan pesat itulah, Tjia Ing Hwie mengubah merk dagangnya dengan nama Gudang Garam dan bertahan hingga kini.
Salah satu hal yang menarik untuk diulas ialah pada logo Gudang Garam sendiri. Jika dilihat sekilas, tidak ada hubungan sama sekali produk rokok dengan desain logo bangunan serupa gudang di dekat rel kereta api.
Jika ditilik lebih jauh, ada 5 bangunan menyerupai gudang atau bedak ruangan berdiri di dekat rel kereta api. Jika diteliti lebih detail, dua bangunan paling kiri semua pintunya terbuka. Dua pintu pada bangunan di sebelahnya setengah terbuka dan bangunan paling ujung pintunya tertutup. Di ujung paling jauh, berdiri dua gunung menjulang.
Ada banyak kisah beredar terkait asal usul maupun makna dari logo Gudang Garam tersebut. Versi pertama, pembuatan logo itu bermula dari mimpi Tjoa Ing Hwie. Dalam mimpinya, muncul gambaran gudang tua penyimpanan garam.
Hingga kemudian, dia menceritakan mimpi ganjil tersebut kepada karyawannya untuk diiluatrasikan hingga menjadi logo ilustrarif yang kuat hingga kini.
Namun, versi kedua beredar, mengisahkan kisah nyata, Dimana inspirasi pembuatan logo Gudang Garam tersebut bermula dari kisah masa lalu pendirinya yang pernah menjadi pembuat telur asin.
Tempat produksi telur asin ini sendiri berada di sekitaran stasiun Kota Kediri. Sehingga mengilhami pendirinya untuk membuat logo tersebut sebagai kenangan sejarah asal-mulanya merintis kesuksesan.
Selain itu, juga ada versi ketiganya yakni diketahui memang pabrik pertama Gudang Garam mulanya terletak di daerah penyimpanan gudang garam. Saat itu, lokasinya memang berada di samping rel kereta api. Sementara untuk gambar gunung itu konon diidentifikasi yakni Gunung Wilis.