OKTANA.ID, KEDIRI– Hutan dan lahan di Gunung Klotok Kediri terbakar. Kebakaran ini terjadi di atas ketinggian 536 meter di atas permukaan laut (mdpl). Penyebab kebakaran hutan yang terjadi di lereng Gunung Klotok, Rabu (6/9/2023), diduga bukan karena faktor alam melainkan akibat ulah manusia yang beraktivitas di gunung.
Dugaan ini disampaikan Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Perhutani Kediri Bagyo Handoyo yang menyebut ulah manusia yang bisa menyebabkan kebakaran hutan itu cukup beragam.
“Bisa karena lalai buang puntung rokok sembarangan atau pemburu hewan liar dan aktivitas lainnya,” terang Handoyo.
Oleh sebab itu dia mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas yang bisa menyebabkan kebakaran hutan. Sebab, hal tersebut sesuai dengan aturan perundangan yakni Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
“Enggak boleh bawa korek atau alat apapun yang bisa menyebabkan kebakaran hutan. Undang-Undang kehutanan ancaman pidananya minimal 5 tahun,” lanjutnya.
Adapun lokasi kebakaran itu terletak petak 136 f yang masuk wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pojok di Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Wilayah tersebut kebetulan berada di perbatasan dengan Desa Pojok di Kecamatan Mojoroto yang masuk pada wilayah Kota Kediri. Sehingga upaya pemadamannya dilakukan oleh gabungan personel dari sejumlah unsur yang ada di Kota maupun Kabupaten Kediri.
“Saat ini api sudah berhasil dipadamkan,” lanjutnya.
Kapolsek Mojoroto, Kota Kediri, Kompol Muklason yang turut serta dalam upaya pemadaman itu mengungkap kendala pemadaman. Yaitu mulai dari lokasi yang cukup jauh dari permukiman sehingga pemadaman hanya bisa dilakukan secara manual serta kondisi medan.
“Kita pemadaman pakai kayu. Kita cegah api merembet ke titik-titik yang lebih rimbun,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran hutan yang terjadi di sisi barat daya Gunung Klotok itu mulai terlihat sejak Selasa (5/9/2023) malam. Saat itu petugas sudah sampai di lokasi namun kewalahan memadamkan api. Api berkobar dan merambat cepat karena angin dan semak yang kering. Pada Rabu (6/9/2023) pagi, petugas gabungan kembali naik ke gunung yang ada sebelah barat Kota Kediri itu untuk pemadaman.
Editor: Setyo