OKTANA.ID, SIDOARJO- Katarak adalah suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan. Pada umumnya, katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu. Namun, lama-kelamaan, katarak akan mengganggu penglihatan dan membuat pengidap merasa seperti melihat jendela berkabut, sulit menyetir, membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini salah satunya menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr Atok Illah MM, mengatakan penyakit mata katarak perlu menjadi perhatian. Disebutkannya, estimasi penderita buta karena katarak di Kabupaten Sidoarjo bahkan mencapai 15 ribu kasus.
Dinas kesehatan tengah berupaya menekan angka tersebut dengan sosialisasi dan memberikan pemahaman pentingnya kepedulian terhadap kesehatan mata.
“Kami terus berupaya dalam mencegah lebih banyak kasus melalui sosialisasi dan pencegahan dini. Sudah beberapa tahun ini kita galakkan,” kata Atok, Rabu (21/6).
Menurutnya, dengan peduli terhadap kesehatan mata masyarakat bisa lebih aktif dengan pemeriksaan mata rutin dan penanganan dini untuk mendapatkan penglihatan terbaik.
“Saat ini tindakan atau operasi katarak juga sudah dilakukan dengan optimal di seluruh fasilitas kesehatan,” tuturnya.
Sebelumnya, Klinik Mata KMU menggelar skrining katarak dan pemeriksaan kesehatan gratis dalam memperingati bulan kesadaran untuk penyakit katarak di dunia atau disebut sebagai Cataract Awareness Month, Selasa (20/6).
Inisiasi ini digalakkan, mengingat fakta akan katarak ini sungguh mencengangkan dan membutuhkan penanganan khusus. Bahkan di Sidoarjo, katarak merupakan penyebab kebutaan terbesar yang harus diwaspadai.
Penanggung Jawab Klinik Mata KMU Sidoarjo dr. Miftahur Rochmah SpM mengatakan, momen Cataract Awareness Month ini merupakan upaya yang tepat dalam mewujudkan misi pemberantasan kebutaan.
“Tahun 2022, tercatat 822 kasus katarak di KMU Sidoarjo. Hingga 2023 ini sudah ada 313 orang menderita katarak, “jelasnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan 2018, penyebab kebutaan terbesar di Indonesia adalah katarak. Sebesar 34,47 persen penderita katarak mengalami kebutaan, kemudian disusul oleh glaukoma.
“Di KMU Sidoarjo sendiri kebanyakan memang pasien katarak,” tambahnya.
Kepedulian masyarakat terhadap katarak masih minim. Karena sebagian besar masyarakat masih menganggap bahwa penyakit katarak ini hanya diderita oleh lansia atau lanjut usia saja.
“Padahal, banyak jenis katarak yang bisa terjadi kepada siapa saja, mulai sejak lahir, bahkan di usia remaja atau yang disebut Katarak Juvenil, “bebernya.
“Dari pemeriksaan mata rutin, menurutnya akan bisa dicek kondisi mata secara menyeluruh, termasuk cek kelainan refraksi (mata minus, silinder) hingga skrining keluhan mata seperti katarak, “tandasnya.
Editor: Beatrix