OKTANA.ID, JAKARTA– Bergabungnya Kaesang Pangarep ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi pertanyaan publik. Apakah keputusan putra bungsu masuk ke PSI ini juga simultan dengan arah dukungan PSI ke Prabowo Subianto?
Melihat hal tersebut, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam tak mengelaknya. Ia menilai keputusan Kaesang masuk PSI menjadi sinyal kuat dukungan Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
“Jika PSI masih tetap bersama Prabowo, maka bergabungnya Kaesang ke PSI merupakan penegas dukungan Jokowi kepada pencapresan Prabowo Subianto,” kata Umam dilansir dari CNN Indonesia.
Meskipun, Umam juga menyampaikan bahwa PSI selama ini belum memberikan keterangan resmi capres yang akan didukung dalam Pilpres 2024. Namun, PSI kerap hadir dalam acara yang dihelat partai-partai Koalisi Indonesia Maju pendukung Prabowo Subianto.
Umam turut menyoroti aturan internal PDIP dengan sikap Kaesang bergabung ke PSI. Sebab, Presiden Joko Widodo dan Gibran Rakabuming sebagai ayah dan kakak Kaesang, merupakan kader PDIP.
Menurut dia, keputusan politik Kaesang telah mengabaikan aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDIP Nomor 25 a, yang mengatur bahwa satu keluarga kader PDIP harus dalam satu partai yang sama.
PDIP pernah menegakkan aturan itu saat mencopot Ketua DPD PDIP Maluku Murad Ismail karena istrinya mencalonkan diri di pemilihan legislatif lewat PAN. Menurut Umam, PDIP mestinya mengambil sikap terhadap status Gibran dan Presiden Jokowi sebagai kader setelah Kaesang bergabung dengan partai lain.
“Jika PDIP tidak menegakkan aturan itu, PDIP bisa dituding tebang pilih dan pilih kasih dalam menjalankan aturan,” kata dia.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai Djarot Saiful Hidayat mengatakan aturan larangan berbeda partai bagi kader berlaku bagi keluarga inti seperti istri atau suami dan anak. Anak yang terikat dalam aturan tersebut yakni anak yang masih dalam tanggungan.
“Tidak boleh di dalam satu keluarga inti itu berbeda partai. Satu keluarga itu apa misalkan, suami istri. Apalagi? Anak. Itu tidak boleh. Itu yang dilarang, keluarga inti,” kata Djarot di kantor DPP PDIP, Kamis (19/9) lalu.
Djarot menegaskan pihaknya tak akan melakukan klarifikasi terhadap Presiden Jokowi sebagai orang tua Kaesang, maupun Gibran selaku kakak Kaesang. Menurut dia, pilihan Kaesang merupakan pilihan pribadi.
“Oh enggak, enggak perlu klarifikasi, orang mandiri,” kata dia.
Editor: Setyo