OKTANA.ID, KEDIRI– Alfin, salah satu tutor program English Massive menjadi teaching assistant di University of Wisconsin-Madison. Hal itu setelah Alfin lolos dalam program Fulbright FLTA (Foreign Language Teaching Assistant). Alfin sendiri telah bergabung menjadi tutor English Massive sejak September 2019.
Awalnya Alfin mengaku ‘iseng’ mendaftar program tersebut, karena Alfin memiliki sertifikat TOEFL yang menurutnya sayang kalau tidak digunakan. Alfin pun meminta rekomendasi dari supervisor di English Massive dan dosen pembimbing di kampus. Selanjutnya Alfin melengkapi syarat dengan mengisi formulir pendaftaran, menulis essay dan melengkapi berkas.
Tahap selanjutnya yang harus dilewati, tes interview, tes TOEFL iBT, dan mentoring untuk memperbaiki essay. Setelah satu tahun berlalu, Alfin mendapatkan kabar bahwa Ia bisa merangking universitas yang akan menjadi tempatnya bekerja. “Sebulan setelahnya saya mendapatkan kabar bahwa saya diterima di University of Wisconsin-Madison dan disuruh untuk melengkapi tes kesehatan, mengumpulkan berkas lagi dan melakukan interview untuk mendapatkan VISA USA. Sungguh perjalanan yang panjang kalau dipikir-pikir,” ujarnya.
Alfin menceritakan kehidupan selama di USA sangat menyenangkan dan teratur. Ia bisa merasakan bahwa pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat seimbang di sana. Salah satu contohnya adalah tentang pendidikan. Di kampus, mahasiswa sangat mengerti akan tanggung jawabnya dan selalu datang tepat waktu. Mahasiswa di sana selalu mengerjakan tugas sebelum dan sesudah kelas dengan baik karena sistem penilaian sangat transparan dan logis. Apabila tidak mengerjakan tugas, otomatis tidak akan mendapatkan nilai.
Namun, pada saat akhir pekan waktunya digunakan untuk hal lain sehingga mereka mempunyai waktu untuk bersenang-senang tanpa memikirkan tugas sama sekali. “Di sini juga banyak hal yang dieksplore khususnya di Wisconsin-Madison. Ada banyak museum yang bisa dikunjungi, danau, cafe, dan tempat-tempat rekreasi lain. Saya sempat mencoba untuk naik kayak di Mirror Lake dan mendaki di rute pendakian di Devil’s Lake, Wisconsin,” ungkapnya.
Untuk perbedaan dengan di Kediri, Alfin mengungkapkan tentu ada banyak sekali yang berbeda. Seperti budaya, cuaca, makanan dan karakter orang-orang yang ada di sini. Tetapi, di Madison, Ia bertemu dengan orang-orang yang ramah dan baik sekali. Di daerah kampus juga ada banyak sekali orang dari berbagai background etnis dan agama yang saling menghormati. Di sini juga banyak sekali makanan enak yang berasal dari Asia. “Saya mendapatkan kontrak selama satu tahun akademik atau dua semester di sini. Setelah program ini mungkin saya akan istirahat sebentar dan mencoba challenge lain. Namun saya belum punya rencana yang pasti tentang hal itu,” jelasnya.
Alfin juga menceritakan awal Ia tertarik dengan program English Massive. Menurutnya program tersebut memiliki visi dan misi yang keren. Walaupun program ini gratis, namun program ini memiliki banyak keunggulan diantaranya adalah silabus yang disesuaikan dengan standar CEFR, tutor yang berkualitas, kegiatan belajar mengajar yang fun dan flexible, serta program-program di luar kelas yang bisa diikuti seperti English Call, MLP (Meet, Learn & Play), dan COIN EMAS (Competition in English Massive).
Di English Massive Alfin bertugas sebagai Call Operator di English Massive sebelum akhirnya juga merangkap menjadi tutor di November 2020. “Banyak sekali pengalaman menarik yang saya dapatkan selama menjadi tutor di English Massive. Saya mendapatkan banyak sekali pelajaran baru yang tidak akan saya dapatkan apabila saya mengajar di sekolah formal. Selama di English Massive saya mendapat banyak soft skill dan social skill yang berguna menjadi bekal saya di USA,” pungkasnya
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan apresiasi kepada Alfin yang berhasil menjadi teaching assistant di University of Wisconsin-Madison. Program English Massive ini memberikan banyak manfaat dan sangat bagus. “Program ini memang kami desain dengan baik agar memberikan banyak manfaat. Harapannya masyarakat kita bisa mahir berbahasa inggris karena tutornya pun juga keren-keren,” ujarnya, Rabu (1/11) di Balai Kota Kediri.