OKTANA.ID– Di dunia ini terdapat banyak jenis hewan dengan berbagai perilakunya. Baik sejak zaman purba hingga saat ini, tentunya dunia hewan akan mengalami berbagai kondisi sesuai dengan tuntutan yang ada di alam liarnya. Mengenai hal ini, di dunia hewan terdapat perilaku aneh dan terkesan mengerikan, yakni infantisida. Infantisida dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai pembunuhan bayi. Agar dapat mengetahui lebih banyak tentang infantisida, mari simak penjelasan berikut:
Melansir laman cnnindonesia.com, dalam jurnal penelitian science, perilaku pembunuhan bayi atau infantisida ini biasanya sering dilakukan oleh hewan mamalia, yang mana praktiknya seringkali dilakukan oleh induk jantan. Peneliti dari pusat riset ekologi Perancis bernama Lucas dan kawannya Elise Huchard telah melakukan penelitian mendalam mengenai infantisida. Dalam penelitian tersebut sebanyak 260 spesies dijadikan obyek penelitian untuk mengetahui motif dari perilaku aneh ini. Hasilnya, sebanyak 119 spesies diantaranya terbukti melakukan pembunuhan terhadap bayinya sendiri, sementara sisanya tidak melakukan. Para peneliti menjelaskan, bahwa perilaku infantisida ini ternyata dilakukan para hewan sebagai bentuk strategi seksual, yakni untuk membuat induk betina siap berkembang biak kembali karena baik manusia maupun hewan sama-sama dianugerahi hasrat seksual sehingga langkah ini dilakukan oleh induk jantan agar betinanya tidak sibuk merawat sang anak dalam waktu yang sangat lama. Lalu, untuk mencegah terjadinya tindakan infantisida ini biasanya sang induk betina akan berusaha mencari cara agar bayinya tetap aman dari induk jantannya sendiri. Biasanya, sang betina akan mengwini banyak pejantan dalam waktu yang relatif singkat untuk mendapatkan lebih banyak anak, sehingga sang jantan akan terkecoh dan tidak tau anak siapa yang sedang dikandung oleh betinanya. Akan tetapi, tindakan ini juga tidak sepenuhnya berhasil karena di dunia hewan banyak sekali kondisi yang dapat memberikan peluang induk melakukan infantisida.
Seperti pada laman idntimes.com, disebutkan beberapa motif ilmiah yang dimiliki sejumlah spesies hewan dalam melakukan infantisida, diantaranya adalah karena untuk mengurangi persaingan di alam liar yakni memperebutkan posisi sebagai ketua kelompok atau sebagai bentuk pertahanan mereka terhadap seleksi alam, kemudian terdapat perilaku dominan yang dilakukan oleh induk jantan sebagai kepala kelompoknya sehingga dapat memberikan pengaruh pada perlakuan terhadap anaknya, lalu melihat dari kondisi fisik sang anak (apabila ketika dilahirkan anak tersebut terlihat dan mengalami kondisi yang sangat lemah dibandingkan dengan anak-anak lainnya maka sang induk akan memangsanya agar tidak membahayakan anak lainnya).
Diduga, fenomena seperti ini menjadi penyebab infantisida paling banyak pada dunia hewan. Namun, betapa mengejutkan bahwa ternyata adapula mamalia yang melakukan infantisida hanya untuk bersenang-senang. Seperti spesies mamalia laut, yakni paus pembunuh dan lumba-lumba. Perilaku ini mereka lakukan karena terdapat dua kemungkinan penyebab, yakni karena menganggap anak atau anggota kelompok yang lebih muda adalah beban bagi kelompoknya, atau juga bisa karena untuk hiburan semata. Sangat miris bukan? Untuk itu sangat diharapkan bagi para ahli terkait untuk meneliti sejumlah spesies khususnya mamalia laut ini untuk mengetahui ada atau tidaknya perilaku psikopat dalam dunia hewan yang mana juga dapat dijadikan sebagai kajian pengetahuan baru.
Dari banyaknya spesies hewan mamalia yang melakukan tindakan infantisida ini dapat dikategorikan secara spesifik, bahwa perilaku pembunuhan bayi ini biasanya dapat dilakukan oleh kelompok hewan kucing ataupun singa, beruang, kuda nil, kuda, kelelawar leher putih, dan bangau. Pada hewan reptil dapat dilakukan oleh komodo bahkan ular yang memangsa telurnya sendiri saat menjaganya selama berbulan-bulan. Kemudian hewan primata seperti simpanse, gorila, dan kera babun. Namun uniknya, pada orang utan, bonobo, dan lemur tidak melakukan tindakan ini. Sementara itu, pada hewan pengerat juga terdapat periaku ini yang mana dapat dilakukan oleh tikus, berang-berang, dan tupai.
Lalu, bagaimana cara yang dilakukan oleh para induk hewan ini dalam melakukan infantisida kepada bayinya? Diduga, bagi beberapa spesies hewan hanya membunuh bayinya tanpa memakannya. Namun, pada sebagian spesies hewan juga melakukan infantisida sekaligus memakan anaknya sendiri yang mana dapat disebut sebagai kanibalisme. Contoh tindakan ini biasanya dapat dilakukan oleh tikus, hamster, bahkan kelinci. Selain itu, seringkali kita juga mendapati induk kucing yang memakan anaknya sendiri. Hal ini juga dilakukan untuk mendapatkan nutrisi dan energi lebih banyak setelah melahirkan sehingga mereka memakan anaknya sendiri.
Begitulah penjelasan mengenai infantisida atau perilaku pembunuhan hewan yang dilakukan oleh hewan, khususnya banyak ditemui pada hewan mamalia. Dapatkan lebih banyak info menarik atau pengetahuan lain yang ada di dunia khususnya pada laman Oktana.id!
Penulis: Lutfina
Editor: Srinan