OKTANA.ID, KEDIRI– Wacana pemutusan kontrak revitalisasi Alun-alun Kota Kediri kepada PT Surya Grha Utama-KSO Sidoarjo membuat masyarakat risau. Proyek Alun-alun Kota Kediri yang semestinya ditarget selesai pada 21 Desember 2023 mendatang terancam mangkrak. Hal tersebut bermula ketika Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri mewacanakan akan memutus kontrak pada 30 November 2023 nanti. Sehingga, kegelisahan publik ini menarik perhatian tokoh masyarakat Kota Kediri.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil atau biasa disapa Gus Ab menyayangkan jika proyek pembangunan alun-alun Kota Kediri harus berhenti dan akhirnya menjadi mangkrak.
“Eman-eman kalau itu nanti mangkrak. Proyek alun-alun itu sesuai perencanaan segera diwujudkan lah. Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat”, ungkap Gus Ab saat diwawancara, Senin (27/11/2023).
Gus Ab menambahkan, proyek alun-alun membutuhkan biaya yang besar, kalau sampai mangkrak akan buang-buang anggaran dan menjadi tidak ada manfaatnya bagi masyarakat. “Itu kan bukan kontrak multi years to? Ya seharusnya itu biar diselesaikan dulu, nanti kalau ada yang kurang benar ya bisa diperbaiki,” jelasnya.
Terpisah, dalam rapat paripurna DPRD Kota Kediri yang membahas RAPBD 2024, Fraksi PDI Perjuangan Kota Kediri menyatakan mendukung dilanjutkannya proyek pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Alun-Alun Kota Kediri.
“Kami meminta Pemerintah Kota Kediri secepatnya menyelesaikan masalah Alun-Alun. Kami berharap jangan sampai ada namanya putus kontrak dan bila ada salah, janganlah kita besar-besarkan. Kemarin kita sudah memutuskan membangun alun-alun supaya menjadi ikon Kota Kediri. Kemudian harapannya, bisa dimanfaatkan untuk masyarakat kota Kediri,” ucap Soedjoko Adi Poerwanto, Ketua Fraksi PDIP.