OKTANA.ID, LUMAJANG- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meninjau secara langsung posko pengungsian bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang berada di Balai Desa Jarit, Kec. Candipuro, Kab. Lumajang, Minggu (9/7/2023).
Sesampainya di lokasi, dengan didampingi Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, dan beberapa kepala OPD terkait, Gubernur Khofifah langsung menyapa dan memberikan semangat bagi ratusan pengungsi yang didominasi oleh warga Sumber Kajar.
Khofifah mengatakan bahwa Pemprov Jatim mengupayakan layanan psikososial bagi korban terdampak letusan Semeru.
“Mudah-mudahan bencana ini segera tertangani dan anak-anak dapat kembali sekolah dan beraktifitas seperti sediakala,” kata Khofifah.
Tak lupa Gubernur Khofifah juga membagikan sejumlah mainan dan peralatan sekolah.
Selain itu juga diberikan paket bantuan sosial sebanyak 200 paket sembako. Dan bantuan spesifik bagi lansia dan ibu menyusui sebanyak 200 paket.
Untuk memastikan ketersedian dan kelayakan makanan bagi pengungsi, Gubernur Khofifah juga meninjau dapur umum yang didirikan Dinsos Jatim. Bahkah, dirinya juga berdialog dengan petugas terkait stock logistik dan proses pengolahan makanan. Para petugas mengatakan, dalam sehari disiapkan sebanyak 3000 bungkus makanan untuk 3 kali makan para pengungsi.
Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menyampaikan duka cita mendalam atas korban meninggal dunia akibat longsor di Lumajang. Para korban tersebut merupakan satu keluarga atas nama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20), dan Galang Naendra Putra (4 bulan).
Kepada ahli waris, Gubernur Khofifah memberikan secara langsung santunan total sebesar Rp 30 juta rupiah.
“Innalillahiwainnailaihi rojiun, semoga almarhum dan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan serta kesabaran,” ungkapnya.
Di akhir, Gubernur Khofifah menekankan agar masyarakat tidak perlu kuatir dan panik karena semua kebutuhan para pengungsi telah disiapkan.
“Saya himbau agar tenang dan tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan. Saat ini utamakan keselamatan, dan ikuti instruksi dari pihak petugas agar aman dan selamat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data BPBD Jatim per Minggu 9 Juli, akibat bencana banjir lahar dingin dan longsor ini tercatat sebanyak 1.038 warga mengungsi di 18 titik pengungsian.
Editor: Beatrix