OKTANA.ID, BALI– Ketua Umum Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyorot kericuhan antara suporter pertandingan antara Persik Kediri Vs Arema FC. Hal ini diungkapkan Erick Thohir saat berkunjung di Training Center Bali United, Gianyar, Bali, Minggu (16/7/2023).
Ia menyatakan sedang berkonsentrasi memperbaiki dua hal dalam persepakbolaan nasional. Yakni, pertama tentang urusan profesionalitas wasit dan kedua ialah kondisi suporter.
“Kemarin wasit Jepang sudah menyeleksi, tetapi penerapannya di lapangan belum baik. Jangan langsung patah semangat ya, perbaiki lagi. Wasit juga manusia. Kemarin juga ada wasit yang sudah tentu tidak boleh memimpin beberapa game. Perbaikan tidak mungkin selesai hari ini, perlu waktu,” terang Erick Thohir.
Untuk suporter, Erick Thohir mengingatkan kasus Tragedi Kanjuruhan belum selesai. Ia mengatakan Indonesia saat ini masih dipantau FIFA selama dua tahun. Selama dalam pantauan, Indonesia harus mengikuti aturan yang diberikan FIFA.
Salah satu aturannya ialah tidak boleh ada suporter tim tamu selama dua tahun berturut-turut. Jika dilanggar, maka sepakbola Indonesia harus siap-siap menerima hukuman dari FIFA.
“Semalam ada kerusuhan antara Persik vs Arema, tiba-tiba suporter tim tamu datang. Padahal sudah jelas kesepakatan FIFA dengan Liga Indonesia, dan kesepakatan Liga Indonesia dengan kepolisian, tidak ada suporter tamu. Dan jangan lupa soal Kanjuruhan belum selesai, dan FIFA ini masih memantau kita 2 tahun. Makanya ada aturan tidak ada suporter tamu selama 2 tahun. Kalau ini terus menerus tidak ada instropeksi diri kita, percaya ama saya akan dihukum,” tegas Erick Thohir.
Sebelumnya, laga derbi Jawa Timur Persik Kediri Vs Arema Arema sejatinya berjalan aman dan lancar di dalam lapangan. Tapi laga tersebut sempat diwarnai kericuhan di tribun dan luar Stadion Brawijaya Kediri.
Dalam beberapa video yang beredar, terdapat sejumlah suporter berseragam hitam berkerumun dan terlibat baku hantam di luar stadion. Panitia Pelaksana Persik Kediri Tri Widodo membenarkan adanya insiden kericuhan yang terjadi. Widodo mengatakan insiden terjadi akibat adanya kehadiran Aremania dari berbagai daerah, bukan hanya dari Malang saja yang membuat insiden terjadi.
“Selama pertandingan tadi ada sekitar belasan oknum Aremania yang diamankan di Polres lalu dipulangkan. Sangat disayangkan sebenarnya, namun sekali lagi insiden tidak membuat dan mengganggu jalannya pertandingan,” jelas Widodo.
Editor: Srinan