OKTANA.ID, KEDIRI– Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jatim melakukan ekskavasi tahap empat di area Candi Klotok, Kota Kediri. Selama 10 hari melakukan ekskavasi ada beberapa temuan baru yang muncul. Pada area patirtan Candi Klotok, tim BPK menemukan jalawadra atau pancuran air yang masih utuh.
Sedangkan, lokasi patirtan sendiri berada di Selatan Candi Klotok 2 dan hanya berjarak sekitar 500 meter dari kompleks situs yang digali pada 2018 silam. Ketua Tim Ekskavasi Candi Klotok BPK Jatim Nugroho Harjo Lukito mengatakan, jalawadra itu ditemukan masih menempel pada dinding batu bata patirtan tersebut. Menurutnya, jalawadra itu berfungsi sebagai tempat keluarnya air lewat jaringan yang ada di antara batu bata.
“Seharusnya ada tiga. Tapi yang ketemu utuh baru satu. Yang satu lagi hanya bagian belakangnya. Yang satunya lagi belum ditemukan,” terang Nugroho.
Tak hanya itu, tim BPK menemukan adanya saluran air yang membawa air dari sumber menuju ke bak kontrol. Air dari sana kemudian dialirkan ke bilik-bilik di patirtan. Menurutnya, ada tiga bilik air terlihat di kawasan patirtan tersebut.
“Keseluruhan di petirtaan untuk tahap 4 ini ditemukan bilik tiga, jaladwara, dan inlet,” ungkapnya.
Temuan ini sesuai dengan dugaan tim saat melakukan ekskavasi tahun lalu. Saat itu mereka sudah menengarai di area patirtan ada bilik-bilik untuk mengalirkan air dari sumber. Dalam temuan kali ini diketahui strukturnya bertingkat. Nugroho menduga di sisi selatan masih ada konstruksi bilik bertingkat yang serupa.
“Mudah-mudahan tahun depan bisa kita programkan lagi,” harapnya.
Nugroho menyebut kawasan situs tetap akan dijaga. Hal tersebut menghindari kemungkinan perusakan atau penjarahan di objek budaya itu. Selebihnya, Nugroho mendorong Pemkot Kediri agar segera mengelola situs. Adapun BPK Jatim bertugas mengawasi objek bersejarah tersebut.
“Karena kan tujuan utamanya tetap untuk kepentingan (edukasi, Red) masyarakat,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri Zachrie Ahmad mengatakan, ekskavasi kawasan Candi Klotok masih akan berlanjut. Sebelum mengelola kawasan untuk masyarakat umum, pemkot akan berkoordinasi dengan Perhutani selaku pemilik lahan, dan BPK Jatim.
“Pemerintah daerah memang bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat terkait peninggalan sejarah yang ada di wilayah kita. Arahnya ke situ nanti,” tuturnya.
Editor: Setyo