OKTANA.ID, Surabaya- Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim) memastikan tidak ada lagi pelintasan sebidang tanpa palang pintu di sepanjang jalan provinsi di Jatim.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim Nyono mengatakan, ada 19 titik pellintasan sebidang di sepanjang jalan provinsi.
“Tahun ini titik di ke-19, beroperasi palang pintu kereta api di perlintasan sebidang di wilayah kecamatan Singojuruh Banyuwangi,” katanya saat seminar Peningkatan Keamanan dan Keselamatan di Perlintasan Sebidang Jalur Kereta Api di Surabaya, Kamis (15/6/2023).
Di Jawa Timur, lanjut Nyono, pada jalur kereta aktif terdapat 1.290 perlintasan kereta api. Sebanyak 150 perlintasan di antaranya tidak sebidang berbentuk flyover atau underpass, sementara 1.140 sisanya perlintasan sebidang.
“Dari jumlah itu, ada 470 pelintasan sebidang tidak dijaga yang perlu penanganan karena berpotensi menjadi lokasi kecelakaan,” jelasnya.
Untuk menekan angka kecelakaan pada pelintasan sebidang tak berpalang pintu, Gubernur JatimK hofifah Indar Parawansa menurutnya sudah bersurat kepada bupati dan wali kota, untuk mengelola pelintasan sebidang sesuai amanat Peraturan Menteri Perhubungan nomor 94 tahun 2018 tentang Peningkatan Keselamatan Perlintasan Sebidang Antara Jalur Kereta Api Dengan Jalan.
Selain itu, Dishub Jatim terus melakukan kampanye keselamatan kereta api di berbagai daerah di Jatim. Dengan melibatkan operator kereta api serta melakukan pembinaan kepada relawan penjaga perlintasan kereta api.
“Kami juga memfasilitasi bantuan keuangan khusus untuk pembangunan pintu pelintasan KA kepada 16 daerah di Jatim. Serta menghibahkan early warning system kepada daerah sebagai alat bantu deteksi dini kedatangan kereta api bagi petugas penjaga perlintasan,” terangnya.
Sampai Mei 2023, terdapat 296 rekomendasi pembangunan pintu pelintasan KA di Jatim yang diajukan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Dari jumlah itu, 80 unit telah dibangunan pintu perlintasan KA, dan 216 unit sisanya masih dalam proses.
Sementara itu berdasarkan catatan Polda Jatim, sepanjang 2022 sebanyak 175 kasus kecelakaan terjadi di perlintasan kereta api di Jatim.
Dari kasus itu, 105 orang meninggal dunia. Jumlah itu naik dari 2021 yang sebanyak 144 kasus dengan 77 korban meninggal dunia.
Sedangkan selama Januari hingga Juni 2023, tercatat 24 kejadian kecelakaan yang melibatkan kereta api dengan korban meninggal sebanyak 16 orang.
Editor: Beatrix