OKTANA.ID, Semarang– Aksi penembakan gas air mata oleh kepolisian kembali terjadi dalam laga sepakbola nasional. Setelah peristiwa tragedi Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 lalu, kini penembakan gas air mata terjadi usai laga PSIS melawan Persis Solo.
Ketua Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), Ignatius Indro, pun meminta agar Erick Thohir, ketua umum PSSI yang baru melakukan investigasi. Kericuhan yang melibatkan antara polisi dengan massa yang diduga suporter PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang, pada Jumat (17/2/2023) kemarin.
Indro juga menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus bertanggungjawab atas kejadian tersebut. Lantaran adanya penembakan gas air mata dari polisi yang mengarah ke suporter di area Stadion Jatidiri, Semarang.
Ia tak ingin adanya isu untuk suporter yang disalagkan lagi usai tragedi Kanjuruhan Malang. Menurutnya, ada keanehan Ketika suporter tetap datang ke stadion saat laga PSIS vs Persis Solo. Padahal sudah diputuskan bahwa pertandingan tersebut akan digelar dengan tanpa penonton.
“Apakah tidak ada sosialisasi, atau ada kesengajaan ingin buat suporter kembali disalahkan? Atau memang kordinasi di kalangan suporter sendiri yang tidak berjalan. Ini harus diinvestigasi. Untuk itu ketua umum PSSI yang baru, Erick Thohir dan juga Kapolri harus segera melakukan investigasi terhadap kejadian ini,” jelas Indro, Sabtu (18/2/2023).
Indro menerangkan Kapolri pernah melarang gunakan gas air mata imbas Tragedi Kanjuruhan Malang. Semestinya, imbuh Indro, ini menjadi pertimbangan dalam penggunaan gas air mata dalam pengamanan sepak bola.
“Jangan samakan protapnya dengan menghadapi demonstran. Jangan sampai kejadian Tragedi Kanjuruhan terulang,” imbuh Indro.
Hasil investigasi itu diperlukan untuk menegakkan hukum apabila memang ada yang bersalah. Baik polisi, panpel ataupun suporter sendiri.
“Jika hasil penyelidikan terbukti ada pihak-pihak yang bersalah baik dari penyelenggara yang kurang sosialisasi, suporter yang brutal, atau bila ternyata ada pihak-pihak yang sengaja membuat terjadinya kejadian ini,” katanya.
Editor: Srinan