OKATANA.ID – Single ke-3 yang dirilis grup musik Foodomore Band adalah sebuah lagu gembira dengan latar cerita cinta ceria masa SMA di awal tahun 2002. Pada masa itu, kebersamaan adalah segalanya!
Untuk apa sepasang otak tanpa ada ide & gagasan?
Untuk apa sepasang mata tanpa penglihatan & harapan?
Untuk apa sepasang kaki tanpa ada arah & tujuan?
Untuk apa sepasang tangan tanpa perbuatan & perubahan?
Untuk apa sepasang hati tanpa ada rasa & kejujuran?
Untuk apa sepasang kekasih tanpa ada keabadian?
Karena Sepasang akan terkekang menjadi sepasang yang usang;
Bak sayap burung elang yang tidak pernah membentang mengayuh gelombang dan terbang diantara bintang..
Sepasang tidak hanya ditujukan bagi sejoli yang memadu kasih, tetapi juga Ayah dan Ibu, orangtua dan anak, Sahabat dan kerabat, termasuk murid dan guru. Semua sepasang, tetapi seperti masih ada yang kurang. (tanpa kehadiran) “Aku tidak ada di sana!”
Lagu “Lihat.” coba ceritakan makna dari “sebuah kehadiran” yang dimajaskan dengan keindahan malam. Kehadiran yang menghangatkan, atau kehadiran yang menenangkan dan menyenangkan. Bahkan mungkin kehadiran untuk dirindukan. Pasalnya, di era kekinian, keberadaan bersama seseorang belum tentu disertai kehadirannya. “Ada tetapi tidak hadir”; ” Yang jauh menjadi dekat, sedang yang dekat menjadi jauh!”.
Generasi saat ini terlihat so Happy.
Di Dunia Maya, terlihat sempurna.
Namun, ternyata pura-pura bahagia,
bergelut dan berkemelut dalam kesendirian dan kesepian. Semua ada terlengkapi,
tetapi bahagia tidak terlingkupi.
Termasuk hubungan antar insani yang tidak harmoni.
Salah satu kehadiran yang seringkali terlupakan saat ini adalah kehadiran seorang GURU.
Seorang murid akan selalu belajar dan mengasah bakat bersama SANG GURU; Sehingga siap menjadi pemimpin atas dirinya sendiri; Karena semua orang terlahir sebagai pemimpin. Hanya saja bagaimana “bibit” kepemimpinan tersebut dikelola dan diasah agar menjadi pemimpin yang sesungguhnya dikemudian hari. Disinilah GURU memiliki peran yang sangat penting.
Sayang, pada saat ini GOOGLE malah menjadi Guru yang seolah mengambil alih dan mengalahkan peran Sang Guru. Padahal saat semua bangku murid dapat terisi, tetapi ruang kelas kan menjadi ruang kosong dan hampa tanpa kehadiran seorang GURU..
Seorang bijak berkata “Tanpa kehadiran Guru, kita tidak akan menjadi siapa-siapa” Dapat dikatakan, profesi guru adalah profesi dengan harkat dan martabat yang tinggi. Banyak pemimpin yang dilahirkan karena ajaran baik Sang Guru. Guru bukanlah Google dan Google bukanlah Guru. /ian