OKTANA.ID, TUBAN – Jalan rumah warga di Kabupaten Tuban ditutup warga viral. Tepatnya, tembok itu berdiri di depan pintu rumah milik Tina. Lantas, hal ini menjadi perbincangan warganet di media sosial. Dengan berdirinya tembok tersebut, Tina dan keluarganya tak bisa keluar rumah. Rupanya, peristiwa lantaran adanya perseteruan antar keluarga.
Tembok yang berdiri di depan pintu Tina itu dilakukan oleh Sulis. Ketika ditemui, Sulis mengaku bahwa peristiwa berawal ketika keluarga Tina memiliki hajat lamaran. Akan tetapi, jemuran baju milik Sulis yang berada di depan rumahnya tersebut dipindahkan dan dibuang ke jalan.
“Seharus kalau mau ada tamu bilang ke saya. Nanti akan saya pindah sendiri. Tidka malah membanting tempat jemuran hingga patah,” ucapnya.
Dari sinilah, awal percekcokan terjadi. Perkelahian antara keduanya tak bisa dihindari bahkan masalah ini sempat dimediasi oleh pihak desa. Wal hasil, kedua sempat berdamai.
Tak usai begitu saja, Sulis menceritakan bahwa usai kejadian perkelahian itu, kalau anaknya dikata-katain oleh keluarga lain dari Tina. Karena, dia mengganggap anaknya masih kecil. Selainn juga kondisinya sedang mabuk. Sehingga tidak berani membalas. Namun, anaknya bercerita kepadanya.
“Anaknya nyadari kalau, dia lagi mabuk. Jadi gak mungkin mau balas,” terangnya.
Singkat cerita, Sulis berunding dengan keluarga. Agar tidak terjadi hal yang sama. Sehingga diputuskan untuk menutup rumahnya dengan cara ditembok. Selain itu, dia menganggap masih ada akses keluar dari rumah yang bisa mengarah ke barat.
“Ini kan masih hak milik tanah saya. Jadi wajarkan. Itu pun masih bisa lewat yang ke arah barat,” ucapanya.
Di lain pihak, Lisdya Ningsih anak dari Tina menuturkan bahwa saat itu memang ada acara lamaran adiknya. Kemudian, karena banyak tamu, agat tidak terlalu menghalangi, dia memindahnya jemuran miliki Sulis yang ada didepan rumahnya.
“Dia tidak terima. Sehingga marah-marah keluarga kami,” Lisdya.
Usai, perkelahian, perkara ini dibawah ke kepolisian setempat. Namun, kepala Desa yang memfasilitasi sepakat berdamai dan tidak mempermasalahkan lagi.
“Pingin damai kan. Berselang beberapa bulam adik saya nikah. Dan kembali terjadi seperti itu,”terangnya.
Tidak disangka pada hari Rabu (17/5/2023) dari pihak desa masuk ke rumahnya dan juga ke rumah Sulis, memberi solusi. Salah satunya meminta keluarganya untuk bersabar atas kejadian ini.
“Memang sebenarnya rumah saya akan dihadapkan ke barat. Namun, tidak langsung seperti itu. Kan butuh uang dan lainnya sebagainya,” tandasnya.
Kemudian Jumat pagi (19/5/2023), Sulis menutup jalan akses utama keluarganya. Dia menuturkan, jika batas tanah yang ditempatinya, bukan miliki Sulis. Namun, Tanah Negara (TN).
“Kami merasaa dirugikan banget. Pastinya kami meminta keadilan, jika bisa dirobohkan, hanya pihak berewenang yang merobohkannya,” kata nya.
Dia berharap, ada titik temu perdamaian antara keduanya agar bisa hidup rukun dan damai. Supaya tidak perselisihan lagi dikemudian hari.
“Dan tidak mengungkit lagi permasalahan itu,”harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tambakboyo, Lilik Koetijono menuturkan, bahwa permasalahan ini bermual ketidakcocokan antar keduanya tetangga yang juga masih ada jalinan keluarga ini.
Berbagai upaya memfasilitasi maupum mediasi antara keduanya. Agar keduanya bisa damai. Namun timbul lagi permasalahan. Pihak keluarga Sulis meminta kepadanya untuk mengukur batas tanah hak miliknya.
“Sebelum mengukur, saya mediasi memohon agar permasalahan ini berkepanjangan,” terangnya.
Kemudian, setelah pengukuran diberitahukan batas tanahnya. Lalu kembali masuk rumah Sulis. Dan lagi – lagi meminta agar permasalahan ini, cepat selesai dengan tidak merugikan satu sama lainnya. Begit pun dia juga menyampaikan ke Tina.
“Ternyata ibu Tina, sebelum terjadi pemagaran tembok. Mempunyai keinginan rumahnya akan dihadapkan ke barat. Namun saat itu, belum ada uang,” tandasnya kades tiga periode ini.
Kemudian beberapa hari, ternyata ada kejadian pemagaran itu, dan viral di media sosial.
“Upaya kami memediasi ternyata gagal,”ucapnya.
Dia menyampaikan, batas tanah sesuai data desa yakni, batas jalan yang ada di sebelah selatan. Atau utara rumah dari Sulis.
“Data yang ada di desa. Sebelah utara jalan tanah pantai atau negara,”terangnya.
Editor: Srinan