OKTANA.ID, TUBAN – Pemerintah Kabupaten Tuban, menargetkan pada akhir 2023, angka stunting di turun hingga 17 persen. Target ini menanggapi angka stunting akhir tahun kemarin diangka 24,9 persen. Meskipun angka sudah mengalami penurunan.
“Saya menargetkan turun menjadi 17 persen di akhir tahun 2023, dan 14 persen di tahun 2024 sesuai target nasional,”ucap Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky.
Lindra sapaan akrabnya menyembutkan, meminta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tuban untuk berinovasi dan melakukan pengembangan tentang cara penyampaian program stunting kepada masyarakat.
“Metode yang digunakan diharapkan bisa ngena ke masyarakat, bisa lewat pendekatan budaya, masuk ke pengajian misalnya, ajak Bu Nyai, Pak Yai untuk sampaikan pentingnya penanganan stunting, atau ke acara arisan,” jelas mantan Anggota DPRD Provinsi Jatim ini.
Menurutnya, cara penyampaian perkara stunting masih terlalu kaku, sehingga membosankan hingga tidak dipahami dengan baik. Maka dari itu melibatkan semua unsur tokoh masyarakat yang berpengaruh di kalangan warga.
“Untuk itu, acara seperti ini jangan seremonial saja, namun harus ada output nyata setelah ini. Saya menunggu ide-ide dan inovasi baru bapak-ibu,”ucap Ketua DPD Partai Golkar Tuban ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (DInkes P2KB) Bambang Priyo Utomo mengatakan, dia segera melaksanakan instruksi Mas Bupati untuk melakukan metode pendekatan budaya kepada masyarakat pada program penurunan angka stunting.
“Iya, segera kita laksanakan dengan Forkopimka masing-masing, agar lebih memasyarakat,” pungkasnya.
Editor: Srinan