OKTANA.ID, MALANG– Langkahnya maju menjadi salah satu kandidat calon legislatif (caleg) di Kota Malang mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Dialah Achmad Zakaria, eks aktivis Universitas Negeri Malang (UM). Ikhtiarnya ini mendongkrak kekuatan PDIP lantaran Zakaria masih muda dan potensial. PDIP melihat potensi Zakaria yang mampu membawa Kota Malang lebih baik dari banyak sektor.
Zakaria mengaku alasannya maju Caleg untuk pertama kalinya ini berlatar belakang dari kepeduliannya terhadap permasalahan dan kebutuhan masyarakat. Salah satunya, tentang potensi pemuda yang dinilai perlu diangkat untuk membangun Kota Malang.
“Seperti aktivitas yang sejauh ini sudah saya lakukan, seperti penyaluran PIP, KIP Kuliah, membina komunitas anak merdeka, penguatan lembaga kesenian dan pelatihan UMKM, saya rasa itu lebih maksimal jika saya nanti menjadi anggota dewan, karena bisa menjangkau kebermanfaatan yang lebih luas,” ujar Zakaria.
Ia memiliki misi yang cukup bagus, yakni ingin mengoptimalisasi peran dan potensi pemuda melalui gerakan komunitas atau pun pelatihan. Ini nantinya diharapkan para pemuda mampu menjangkau segala sektor yang dibutuhkan guna membangun Kota Malang.
“Penguatan UMKM, Pendidikan, Kesehatan dan Kesenian. Ini potensi anak muda untuk merambah sektor itu,” katanya.
Pria lulusan Universitas Negeri Malang (UM) yang kini menjabat sebagai tenaga ahli Anggota DPR RI Dapil Malang Raya ini telah melakukan banyak hal untuk masyarakat.
Seperti halnya penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP), KIP Kuliah, Rembug dengan masyarakat pegiat seni dan pelatihan UMKM dengan ibu-ibu PKK.
“Kolaborasi dengan pemuda dan simpul masyarakat lain harus segera berjalan,” tegasnya.
Ia melihat kondisi Kota Malang saat ini memang butuh dongkrakan dari Pemuda yang ikut andil dalam mengentas segala permasalahan di Kota Malang.
Mulai dari soal kemacetan, curanmor (pencurian kendaraan bermotor), pelayanan kesehatan, banjir, pungli (pungutan liar), akses jalan yang kurang baik hingga program pendidikan dasar.
“Perubahan harus terjadi. Kita harus meningkatkan integritas secara pribadi dan lembaga legislatif dan menekankan fungsi edukasi sesuai tupoksi lembaga,” ungkapnya.
Disisi lain, melihat Generasi Z (Gen Z) saat ini, Zakaria berpesan agar mereka bisa senantiasa menegakkan kepala dalam menyongsong masa depan.
“Selain daripada harus cakap dalam menjawab berbagai kemajuan zaman, penting juga untuk senantiasa merawat karakter kebangsaan yang luhur,” imbuhnya.
Kemudian, lanjut Zakaria, Konsepsi Trisakti juga senantiasa menjadi pijakan bahwa dalam menjawab tantangan zaman, generasi muda harus selalu berpedoman, yakni mempunyai kemandirian atau berdikari dalam bidang ekonomi, berkepribadian dalam bidang kebudayaan serta berdaulat dalam bidang politik.
“Karena penguasaan terhadap kemajuan (Digital, AI dan Big Data) tanpa adanya karakter kebangsaan sama saja dengan mempunyai sifat individual dan oportunis,” ucapnya.
Editor: Setyo