OKTANA.ID, KEDIRI– Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kediri turut bersiap menjelang mulai beroperasinya Bandara Dhoho Kediri. Salah satu hal utama yang dipersiapkan adalah penambahan personel, mengingat sebuah bandara memerlukan petugas imigrasi untuk standby.
“Kita sudah bersurat ke pusat untuk tambahan personel,” tutur Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kediri, Denny Irawan, Jumat (15/12/2023).
Jumlah personel tambahan, diungkapkan Denny, masih akan melihat dari volume penerbangan yang ada di bandara Dhoho Kediri. Saat ini petugas imigrasi di kantor Imigrasi Kediri berjumlah sekitar 46 orang.
Dengan tambahan tugas di bandara, setidaknya diperlukan 80-100 personel petugas.
“Kita lihat ritme dan volume penerbangan baru kita analisa terkait petugas. Kita akan berikan yang terbaik untuk Kediri,” tambahnya.
Penambahan petugas imigrasi tersebut disesuaikan dengan tambahan tugas sesuai dengan tupoksi yang ada di bandara. Mulai dari pemeriksaan penumpang sampai pengawasan.
“Seperti petugas pendaratan, untuk melakukan pemeriksaan ketika ada penumpang datang dari luar negeri. Juga untuk pengawasan keluar masuk orang, yang pastinya bertambah volumenya di bandara,”ujarnya.
Dengan penambahan personel tersebut, kantor Imigrasi Kediri kemungkinan juga akan naik kelas. Menyesuaikan hal tersebut kantor Imigrasi Kediri juga akan membuka sejumlah divisi atau seksi baru. Rencana kenaikan kelas itu juga telah diajukan. Denny juga mengungkapkan, Bandara Dhoho Kediri sudah menyiapkan office atau kantor khusus untuk imigrasi.
“Jika disetujui, naik kelas. Mengingat ada bandara internasional. Untuk tambahan personel sudah kita komunikasikan dengan kantor wilayah Jatim dan Dirjen imigrasi,”pungkasnya.
Sebelumnya, dalam kesempatan kunjungannya ke Bandara Dhoho Kediri, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan ada sejumlah tahapan dan assessment yang harus dilalui Bandara Dhoho Kediri sebelum benar-benar beroperasi.
Mulai dari kalibrasi, security safety, komersial serta sejumlah tahapan lain yang harus mendapatkan assessment lebih dulu. Selain itu juga akan dilakukan tes menggunakan sejumlah pesawat sebelum bandara tersebut benar-benar siap untuk beroperasi penuh.
“Ada dua tahap yang akan kita lakukan ke depan. Mungkin minggu depan kita akan lakukan pra operasi yakni melakukan tes take off-landing dengan beberapa pesawat. Lalu kita tetapkan operation-nya itu setelah syarat-syarat selesai. Insya Allah bisa Januari atau Februari (beroperasi),” ujarnya beberapa waktu lalu.