OKTANA.ID– Bullying merupakan tindakan yang mampu melukai dan merusak mental seseorang. Bahkan, juga dapat berakibat fatal, yakni berupa tindakan melukai diri sendiri atau bunuh diri yang dilakukan oleh korban.
Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki tingkat persentase tinggi, mengenai tindakan bullying ini. Di mana untuk selalu mengantisipasi mengenai adanya tindakan bullying ini, tentunya pada setiap tanggal 4 Mei akan diperingati sebagai World Anti Bullying Day atau Hari Anti Bullying Sedunia.
Dengan adanya peringatan Hari Anti Bullying Sedunia, tentunya bertujuan untuk memberikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahayannya tindakan bullying ini dan apabila menemukan adanya tindakan bullying, maka harus segera dihentikan serta membantu korban untuk pulih dan kembali bangkit lagi.
Maraknya kasus bullying yang dapat mengintai mental seseorang di manapun dan kapanpun ia berada, tentunya menjadi sebuah perhatian yang miris di mata dunia. Entah di dalam keluarga korban sendiri, lingkungan pendidikan, lingkungan kerja ataupun lingkungan masyarakat. Topik bullying ini juga kerap kali diangkat untuk menjadi sebuah film atau series, guna menyadarkan pelaku bullying tersebut. Dan pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai bullying yang sering kali terjadi ditempat kerja dan sudah dianggap menjadi sebuah hal yang wajar dan lumrah, beserta cara mengatasinya sebagai berikut ini:
A. Mengenal Tindakan Bullying di Tempat Kerja
Bullying atau perundungan merupakan sebuah tindakan yang secara langsung maupun tidak langsung, dapat mengganggu, menyakiti bahkan mengancam kehidupan seseorang jika dilakukan secara terus menerus oleh pelaku, entah melalui kekerasan verbal, kekerasan mental bahkan hingga kekerasan fisik juga. Tindakan bullying ini tidak hanya terjadi di lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan ataupun sosial, namun ternyata bullying ini juga sering terjadi di lingkungan kerja yang dilakukan oleh rekan kerja maupun atasan. Tindakan bullying akan dilakukan oleh si pelaku, di mana ia merasa memiliki kekuasan atau power yang mendukung untuk menindas orang lain. Di mana seseorang yang memiliki power tersebut akan bertingkah laku semena-mena, kepada orang yang dirasa lemah atau berada di bawahnya statusnya, bahkan juga seringkali menyalahgunakan kekuasaan atau powernya tersebut. Seperti, memberikan tugas yang berlebihan, di luar dari jobdesc yang dikerjakan oleh korban tanpa adanya penjelasan yang kuat. Mengucapkan kata-kata kasar atau lelucon yang tidak sepantasnya dikeluarkan, kepada korba, padahal sudah jelas ucapan tersebut dapat menyakiti korban. Suka menyebarkan rumor jahat mengenai korban, serta dilengkapi adanya perilaku agresif maupun ancaman. Menyalahgunakan kekuasaan dengan merendahkan korban, agar korban merasa tidak nyaman. Selalu merasa benar dan suka membuat aturan seenaknya, tanpa adanya persetujuan dari banyak orang dengan tujuan untuk menjatuhkan korban.
B. 5 Tips Mengatasi Tindakan Bullying di Tempat Kerja
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya bullying, yang biasanya terjadi di lingkungan kerja entah kepada diri sendiri maupun rekan kerja. Berikut adalah 5 tips mengatasi tindakan bullying sebagai berikut ini:
- Jangan mudah terpancing emosi dan usahakan tetap tenang
Usahakan untuk selalu menjaga pikiran, agar tetap tenang dan selalu berpikir jernih supaya dapat dengan mudah menentukan tindakan apa yang harus diambil kedepannya, dalam mengatasi bullying tersebut entah pada diri sendiri maupun yang dialami oleh rekan kerja. Karena biasanya, pelaku bullying pada umumnya akan menginginkan respon kesal atau bahkan marah dari korban yang dijadikan sasaran bullying tersebut. Sebisa mungkin untuk tetap berusahan jangan sampai terpancing emosi. Tanamkan selalu rasa percaya diri dan berpikir jernih pada diri sendiri. .
- Cobalah untuk tegas kepada pelaku
Dengan mencoba untuk tegas dan memberanikan diri untuk menegur pelaku, bahwa tindakan yang dilakukannya tersebut membuat orang lain tidak nyaman dan apabila ia justru malah semakin mejadi-jadi dan mengancam, jangan segan-segan untuk segera meminta pertolongan dengan menunjukkan bukti-bukti yang sudah terkumpul. Selain itu, mulailah untuk mencari rekan kerja yang se frekuensi atau juga pernah dijadikan korban bully juga, agar dapat melawannya secara bersama-sama.
- Simpan dan kumpulkan semua bukti yang ada
Sebisa mungkin, apabila menjumpai adanya tindakan bullying entah yang dialami oeh diir sendiri atau rekan kerja, dokumentasikanlah tindakan kriminal tersebut entah berupa rekaman video atau video, foto atau mungkin jika dilakukan melalui pesan, screenshotlah isi dari tersebut chat. Kumpulkan dokumentasi-dokumentasi tersebut jangan jangan pernah beri tahu siapapun, guna jaga-jaga apabila sudah melebihi batas wajar bullying yang dilakukannya.
- Melaporkan tindakan bullying
Apabila pelaku makin menjadi-jadi dengan tindakan bullying nya, maka laporkanlah kepada atasan, entah manager ataupun HRD dengan menunjukkan bukti-bukti valid yang sudah terkumpul. Namun, jika pihak atasan dirasa tidak mampu menyelesaikan kasus tersebut dan tidak ada tindakan yang dilakukan, maka langsung laporkan ke pihak yang berwajib atau mungkin dapat diviralkan di sosial media dengan menceritakan secara detail dan menunjukkan bukti-bukti valid yang selama ini sudah terkumpul. Dengan begitu, pelaku tidak dapat membantah atas tindakan yang selama ini dilakukannya itu.
- Jangan takut untuk resign
Mungkin ini adalah sebuah keputusan yang sulit untuk beberapa orang, terlebih yang terikat suatu kontrak kerja atau karena butuh dengan pekerjaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun tidak kuat jika terus-terusan di bully oleh rekan kerja. Mau tidak mau, korban harus memberanikan diri untuk meninggalkan lingkungan kerja yang tidak sehat tersebut dan yakin bakal diganti dengan yang jauh lebih baik. Karena dengan memutuskan resign, maka akan terbebas dari tindakan bullying yang dilakukan ole si pelaku tersebut
Editor: Srinan