OKTANA.ID, SURABAYA- Politikus PDI Perjuangan Jatim Agatha Retnosari, meyakini pasangan Ganjar -Mahfud bisa menghantarkan anak muda menjadi generasi Indonesia Emas yang berkualitas pada 2045 nanti. Menurut Agatha, capres-cawapres yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo itu memiliki integritas dan kinerja baik selama menjabat di pemerintahan.
“Menurut saya dengan bonus demografi yang akan kita miliki, pada 2045 nanti, saya yakin betul pasangan Ganjar-Mahfud mampu menghantarkan anak muda kita menjadi generasi berkualitas,” ujar Agatha di Surabaya, Kamis (26/10/2023).
Agatha yang juga merupakan anggota DPRD Jatim ini menjelaskan, Ganjar-Mahfud bisa menjadi suri teladan bagi anak muda di tengah hiruk pikuk dan berbagai gejoalk perpolitikan, seperti banyaknya kasus korupsi yang menjerat para pejabat.
“Saya melihat Mas Ganjar dan Pak Mahfud ini bisa menjadi role model yang bisa menginspirasi inspirasi anak muda, menjadi teladan, sehingga anak-anak muda ini memiliki semangat membangun kejujuran dan integritas diri menjadi lebih baik,” jelasnya.
Selain itu, tambah Agatha, segudang pengalaman dan integritas Ganjar-Mahfud dalam penyelenggaraan negara, mulai legislatif, eksekutif, dan yudikatif, akan menjadi modal penting untuk membenahi hukum, terutama pada sektor pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Sosok Mas Ganjar, terutama Pak Mahfud sudah membuktikan integritasnya, kesungguhannya, dan juga keilmuannya. Sejauh pengamatan saya, beliau berdua adalah sosok yang tidak pernah melacurkan ilmu pengetahuan yang mereka miliki untuk satu dua kelompok,” tuturnya.
Disinggung tentang keberagaman dan perlindungan kaum minoritas, Agatha menegaskan bahwa Ganjar- Mahfud akan menjadi dwitunggal yang bisa mengayomi semua suku, ras, dan golongan, seperti yang dikatakan Bung Karno bahwa Indonesia adalah miniatur dunia.
“Saya yakin Mas Ganjar dan Pak Mahfud pasti bisa melindungi kaum minoritas, seperti yang dikatakan Bung Karno bahwa Indonesia berdiri bukan urusan minoritas dan mayoritas. Tapi bangsa ini berdiri atas asas kesepakatan, bukan asas minoritas atau mayoritas,” tandasnya.
Editor: Beatrix