OKTANA.ID, KEDIRI– Pernikahan anak mempunyai dampak negatif terhadap perkembangan psikologis dan biologis. Oleh karena itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) memberikan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak untuk MA Al Mahrusiyah Lirboyo, Kota Kediri.
Kegiatan sosialisasi tersebut menarik perhatian ratusan peserta di Aula MA Al Mahrusiyah Lirboyo. Ada tiga pemateri yang hadir mengisi sosialisasi pencegahan pernikahan anak yakni, Gus Izzul Maula Dziyaulloh, pengasuh MA Al Mahrusiyah, Erna Tri Wahyuni, Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), dan Hanis Ribut Makasara, Dosen Psikologi UIN Syekh Wasil Kediri.
Terkait masalah pernikahan, Gus Izzul menerangkan bahwa persiapan pernikahan bukanlah hal yang simpel. Karena membutuhkan banyak kematangan dari kedua pasangan. Menurutnya, pernikahan merupakan ibadah panjang. Artinya, setiap hal dalam pernikahan dihitung Allah SWT sebagai ibadah. Mulai dari mengurus rumah tangga, anak, dan bekerja. Sehingga, semua kedua orang yang akan menikah harus punya kematangan fisik dan batin.
“Ini perintah untuk ibadah bukan main-main, sehingga setiap muslim dan muslimah yang ingin menikah harus memperhatikan kesiapan dhohir dan bathin,” terang Gus Izzul.
Senada dengan Gus Izzul, Erna Tri Wahyuni menjelaskan bahwa salah satu dampak yang berbahaya ialah kematangan fisik. Apalagi pernikahan anak, sangat berbahaya dari kematangan rahim perempuan. Apabila belum matang, maka akan banyak potensi masalah kesehatan bagi rahim perempuan.
“Untuk kesehatan rahim, baik dari sisi kebersihan maupun kesiapan reproduksi sangat penting diperhatikan,” katanya.
Tak hanya itu, Haris pun menitikberatkan pada masalah psikologis anak yang melakukan pernikahan dini. Masalah komunikasi yang bisa berujung pada perceraian. Maka dari itu, Haris menyarankan kesiapan psikologis dari pasangan yang akan menikah.
“Ada banyak hal yang harus disiapkan, kematangan emosional dan psikologi menjadi sangat penting dalam membina rumah tangga,” terang Haris.
Sedangkan, Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DP3AP2KB Kota Kediri, Siti Nurlaila menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bekal bagi siswa-siswi di Kota Kediri untuk mencegah penikahan anak.
Sebagaimana yang disampaikan para pemateri, Laila berharap pengetahuan dari kegiatan sosialisasi ini bisa menjadi bekal kedewasaan untuk para pelajar. Sehingga, pencegahan pernikahan anak ini bisa menyelamatkan generasi emas Indonesia.
Editor: Noe