OKTANA.ID, SURABAYA – Sungai Brantas menjadi perhatian khusus dari perguruan tinggi di Indonesia. Ada delapan perguruan tinggi nasional (PTN) dan internasional akan berkolaborasi untuk menjaga dan mengembangkan Sungai Brantas.
Delapan perguruan tinggi tersebut yakni Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Mulawarman. Lalu, untuk LDE Konsorsium berasal dari Leiden University, Delft University, dan Erasmus University.
“Saya senang melihat antusiasme perguruan tinggi di Indonesia terutama Unair, juga dari delegasi internasional seperti Belanda, Thailand, dan Vietnam untuk mengembangkan Sungai Brantas sebagai sumber kehidupan masyarakat,” ujar Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak.
Diketahui, Sungai Brantas merupakan salah satu sungai terpanjang di Jawa Timur selain Bengawan Solo dengan rute 320 km. Sungai Brantas melalui Kota Batu, Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, dan Surabaya.
“Secara geografis Sungai Brantas dilewati oleh beberapa kab/kota, maka ini yang menjadi tantangannya. Oleh sebab itu kami membutuhkan banyak pihak untuk membangun kembali Sungai Brantas,” sambung Emil.
Ia mengatakan, fokus pembangunan pada Sungai Brantas nantinya adalah menjaga kualitas air dan migitasi risiko banjir. Dalam menjaga kualitas air, menurut temuan tim, masih banyak masyarakat yang mmebuang sampah popok bekas dan limbah industri ke sungai. Juga, banyak rumah yang membelakangi sungai.
Untuk masalah sosial, pihaknya bersama lembaga pendidikan akan melakukan pendekatan edukasi kepada masyarakat setempat. Nantinya, kamera CCTV juga akan dipasang untuk memantau aktivitas sekitar sungai.
“Lalu untuk limbah, kami mencatat bahwa beberapa kegiatan ekonomi masyarakat yang mengandalkan sungai berpotensi menimbulkan polusi air, seperti aquakultur di wilayah Karangkates yang menghasilkan polusi dari pakan ikan. Isu sedimentasi juga menjadi tantangan yang memerlukan anggaran besar,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Community Development Universitas Airlangga Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan, pihaknya bersama tujuh perguruan tinggi lainnya akan menggagas konsorsium untuk membahas lebih lanjut terhadap proyek Sungai Brantas tersebut. Dan, akan dimulai pada tahun depan karena saat ini masih perlu koordinasi dengan berbagai pembangunan kebijakan juga komunikasi bersama lapisan masyarakat.
“Langkah nyata akan kami lakukan tahun depan, melakukan aksi bagaimana membangun atau menjaga supaya Sungai Brantas jadi satu-satunya sumber kehidupan air bagi masyarakat Jawa Timur,” pungkasnya.
Editor: Dear