OKTANA.ID, TUBAN– Krisis air di Kabupaten Tuban semakin panjang. Hal ini disebabkan karena kekeringan yang meluas ke 10 kecamatan di Kabupaten Tuban. Bahkan, kekeringan dialami 26 desa sehingga membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban siaga.
Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Sudarmaji menerangkan bahwa kondisi krisis air bersih memang semakin meluas. Karena tiap pekan ada laporan pertambahan krisis air bersih atau kekeringan di desa.
“Kemungkinannya bisa bertambah,” kata Sudarmaji
Menurutnya, tidak semua warga mengalami kekeringan. Sudarmaji mencontohkan di Desa Grabagan hanya 3 RT yang terdampak krisis air bersih.
“Kita memberikan bantuan droping ke mereka. Dua pekan sampai sekali. Bahkan ada juva sepekan sekali. Tergantung parah tidaknya,” ucapnya.
Ia memaparkan 26 desa yang tersebar di 10 Kecamatan yang terdampak, di antaranya di Kecamatan Grabagan ada di Desa Ngandong, Grabagan, waleran, Gesikan, dan Banyubang. Kemudian Kecamatan Montong di Desa Sumurgung dan Tanggulangin, lalu Kecamatan Kerek, di Desa Tengger wetan, Sidonganti, Trantang dan Kecamatan Jatirogo, Desa Sadang, Bader, Watsogo serta Jombok.
Selanjutnya, Kecamatan Senori, di Desa Leran, Sidoharjo, Sendang. Kecamatan Parengan, di Desa Pacing, Sembongrejo dan Sugihwaras.
Tak hanya itu, Kecamatan Soko, Desa Prambontergayang dan Tluweh. Kecamatan Bangilan berada dua desa, yaitu Weden dan Kumpulrejo. Sedangkan, Kecamatan Kenduruan di satu Desa yakni Sokogrenjeng. Begitu pula Kecamatan Tambakboyo di Desa Mander.
Editor: Ian