OKTANA.ID, SURABAYA- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda mengatakan sejumlah wilayah di Jawa Timur saat ini memasuki hari tanpa bayangan atau kulminasi yakni fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
“Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat ‘menghilang’, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri,” ujarnya Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto, Selasa (10/10/2023).
Fenomena kulminasi ini juga dipengaruhi akibat gerak semu harian matahari. Adapun waktu kulminasi utama yang terjadi di Jawa Timur akan berbeda-beda di tiap wilayah.
Pada tanggal 11 Oktober 2023, beberapa wilayah yang akan mengalami kulminasi utama di antaranya Sumenep pada pukul 11.11 WIB, Bangkalan pada pukul 11.15 WIB, serta Tuban pada pukul 11.18 WIB.
Pada 12 Oktober 2023 ada wilayah Pamekasan 11.12 WIB, Sampang 11.13 WIB, Sidoarjo dan Surabaya 11.15 WIB, Gresik, Mojokerto, dan Lamongan pukul 11.16 WIB, Bojonegoro 11.19 WIB, serta Ngawi pada pukul 11.20 WIB.
Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 2023, Situbondo akan mengalami kulminasi utama pada pukul 11.10 WIB, Probolinggo 11.13 WIB, Pasuruan 11.14 WIB, Jombang 11.17 WIB, Kediri 11.18 WIB, Nganjuk 11.19 WIB, Madiun 11.20 WIB, dan Magetan 11.21 WIB.
Terakhir pada 14 Oktober 2023, beberapa wilayah Jawa Timur yang akan mengalami kulminasi utama di antaranya Banyuwangi 11.08 WIB, Bondowoso 11.10 WIB, Jember 11.11 WIB, Lumajang 11.13 WIB, Malang 11.15 WIB, Batu 11.16 WIB, Blitar 11.17 WIB, Tulungagung 11.18 WIB, Trenggalek 11.19 WIB, Ponorogo 11.20 WIB, dan terakhir Pacitan pada 11.21 WIB.
Teguh menambahkan, masyarakat tak perlu khawatir dengan fenomena kuminasi.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, sebab hal ini merupakan kejadian yang lumrah dan berulang setiap tahun,” tandasnya.
Editor: Beatrix