OKTANA.ID, KEDIRI– Setelah melakukan uji tekanan pada tangka dan pipa SPBU Tempurejo, kini mulai terkuak. Ternyata, diketahui ada penurunan tekanan saat pengujian yang terjadi di salah satu pipa SPBU Tempurejo. Hal tersebut diduga menjadi penyebab tercemarnya sumur warga Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren.
Wakil Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kediri Ashari menyebut bahwa uji tekanan tersebut menunjukkan adanya kebocoran.
“Ada kebocoran di pipa,” terangnya dilansir dari Jawa Pos Radar Kediri.
Akan tetapi, ia belum mengetahui seberapa besar tingkat kebocoran di SPBU Tempurejo. Sehingga, warga masih menunggu pengumuman resmi dari Pertamina. Mereka ingin segera mengetahui apakah kebocoran pipa itu yang mengakibatkan pencemaran air pada sumur 14 kepala keluarga (KK).
“Ini menjadi kewenangan dari pihak Pertamina untuk menjelaskan atau dinas terkait,” kata Ashari.
Menurutnya, masyarakat perlu mengetahui hasil dari pengujian yang dilakukan. Karena tidak semua orang paham dengan pengujian yang dilakukan meskipun menyaksikan secara langsung.
Ashari melanjutkan, dia telah mendengar sudah ada pertemuan antara warga dengan pihak pengelola SPBU. Menurutnya, hal itu menjadi pertanda baik. Menandakan bahwa hubungan antara warga dan pihak SPBU terjaga. Sehingga, dia berharap, penyelesaian kasus pencemaran air yang saat ini terjadi bisa segera dituntaskan.
Di sisi lain, Lurah Tempurejo Oryza Mahendrajaya juga mengatakan ada penurunan tekanan saat pengujian pada salah satu pipa. Tetapi, dia tidak paham apakah penurunan itu masih dalam batas yang ditoleransi.
Editor: Setyo