OKTANA.ID, TUBAN – Ketua DPW Jawa Timur Partai Amanat Nasional (PAN) Ahmad Rizki Sadig blusukan. Kini, Ketua DPW PAN Jatim mengunjungi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tuban pada Jumat (22/9/2023) lalu.
Rombongan PAN Jatim bersilaturahmi dan meminta restu, agar impian dan target PAN bisa tercapai. PAN juga tak hanya ke Muhammadiyah, Rizki Sadig juga bersilaturahmi ke PCNU.
“Alhamdulillah kita diterima dan disambut dengan baik oleh PD Muhammadiyah Tuban. Kami ucapkan terima kasih,” ucap Rizki Sadig.
Menurutnya, misi doa bersliaturahmi ke daerah ingin menyatukan persepsi dan mengajak berjuang bersama untuk Indonesia maju. Dia menerangkan bahwa basis parpol Islam di Indonesia tak lebih dari 40 persen di Senayan.
Sedangkan, kebanyakan dari merela berasal dari dua Organisasi kemasyarakatan yang memiliki peran luar biasa daa mendirikan Bangsa Indonesia yakni Muhammadiyah dan NU.
“Sebagian besar, anggota legislatif yang jadi dari mereka, pasti kembali kalau tidak ke Nu ya Muhammadiyah sebagai ladang amal usaha dalam berkhidmat,” katanya.
Sehingga, pihaknya sepakat apa yang disampaikan PD Muhammadiyah. Jika memang ada dari kadernya yang maju di Pileg maupun pemilihan kepala daerah, harus didukung.
“Namun, saat ini kesempatan itu, harus dipertahankan. Sebab, jika semakin banyak kader PAn dan juga kebetulan warga Muhammadiyah. Maka azas kemanfaatanya, pasti juga akan kembali kesana,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua PDM Tuban, Masyrukin mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik, kedatangan PAN untuk bersilaturahmi. Sebab, Muhammadiyah tanpa membedakan partai apapun juga.
“Bangga mempunyai keluarga banyak. Namun, yang paling sering adalah PAN. Kita terbuka untuk yang lain. Siapa pun juga. Monggo bisa ke kantor kami,” ucapnya.
Masyrukin juga menyampaikan Muhammadiyah bukan partai politik. Dan tidak berafiliasi dengan partai politik. Namun pengurus mulai pusat hingga daerah ada kesepakatan, jika ada kader Muhammadiyah yang bertarung di calon legislatif maupun kepala daefah, maka harus didukung.
“Jadi kalau saya memang harus netral. Tapi pengurus bisa mendukung. Siapapun yang memang ada kader kita harus kita dukung. Tapi nanti jangan lupa, dengan Muhammadiyah, karena ini Organisasi kemasyarakatan untuk beramal,” pungkasnya.
Editor: Setyo