OKTANA.ID, KEDIRI – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo bersama Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengunjungi Stadion Gelora Daha Jayati (GDJ) dan bandara Kediri.
Mas Dhito, sapaan akrab bupati Kediri menyebutkan kedatangan mereka ke bandara dan stadion yang berada di Kecamatan Tarokan tersebut untuk memastikan proses pembangunan berjalan sesuai target.
Pihaknya meminta agar dalam pelaksanaannya, proyek tersebut tidak mengalami keterlambatan dari target yang telah ditentukan. Terutama untuk pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati yang menjadi salah satu proyek strategis Pemerintah Kabupaten Kediri.
“Saya pastikan dalam proyek, timeline itu tidak boleh terjadi deviasi atau minus kondisinya,” tegas bupati muda tersebut usai mendampingi Menpora Dito, Jumat (22/9/2023).
Mas Dhito menerangkan, sampai kunjungan tersebut dilakukan, proses pembangunan bandara dinilai cukup signifikan. Pasalnya, sebelum kunjungannya bersama Menpora itu, dirinya juga melakukan cek lokasi pada Senin (18/9).
Orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu menyebut, bandara dan Stadion Gelora Daha Jayati ini menjadi pembangunan yang terintegrasi. Oleh karenanya, diharapkan dengan adanya pembangunan bandara dan stadion bisa digelar event-event olah raga baik itu berskala provinsi maupun nasional seperti pekan olah raga tingkat provinsi (Porprov) dan PON.
“Tidak menutup kemungkinan apakah kita akan mengajukan sebagai tuan rumah di 2027 atau 2029 untuk Porprov, dan tidak menutup kemungkinan juga untuk PON,” terang Mas Dhito.
Adapun secara keseluruhan, dari kunjungan yang dilakukan itu diketahui pembangunan bandara internasional yang direncanakan selesai akhir tahun itu telah mencapai 97 persen.
Pantauan di lapangan, bangunan terminal bandara sudah hampir rampung. Sedangkan konstruksi Stadion GDJ juga sudah nampak konstruksi bangunannya.
Sementara, Menpora Dito menilai nantinya ketika bandara sudah beroperasi dan stadion GDJ sudah rampung, potensi event olah raga nasional yang digelar di Kediri ini cukup besar. Melihat, infrastruktur yang dibangun Mas Dhito sudah memadai.
Pihaknya juga berpendapat seiring dengan pembangunan stadion yang berkonsep Sport Bussiness Entertainment tersebut pengembangan olah raga akan sangat masif bahkan hingga wilayah Jawa Timur.
“Sangat memungkinkan (digelar event nasional) karena konektivitasnya dan juga fasilitasnya itu sudah standar Internasional semua,” tandasnya. (Adv)
Editor: Srinan