OKTANA.ID, PASURUAN– Siapa yang menyangka kreativitas kampanye bisa dilakukan melalui aplikasi kencan Bumble? Begitulah yang dilakukan calon legislatif (caleg) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Pasuruan, Tri Wahyudi. Pria 24 tahun ini mempromosikan dirinya untuk maju menjadi caleg menggunakan Bumble.
Strategi kampanye Tri Wahyudi ini mendapatkan perhatian dari netizen. Ia viral di Twitter dengan username @advltswiim yang mengunggah tangkapan layar akun Wahyu di Bumble. Pada berandanya, gambar Tri Wahyudi itu bertuliskan kalau tidak sedang mencari pasangan. Akan tetapi, Tri Wahyudi mengenalkan diri sebagai Caleg DPRD Kabupaten Pasuruan Daerah Pilih (Dapil) 6 wilayah Pandaan, Prigen, dan Sukorejo. Bahkan, dari unggahan tersebut ditonton 1,8 juta kali, 30 ribu like, 8.442 retweet, dan 2.348 reply.
Tri Wahyudi mengakui memang sengaja memikirkan strategi kampanye via dating apps atau aplikasi kencan seperti Tinder dan Bumble sejak tahun 2019. Tri Wahyudi menilai Bumble memiliki kemampuan layaknya media massa sekaligus media engineering. Menurutnya, aplikasi tersebut memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan menjangkau orang-orang meskipun memiliki jarak yang jauh.
Bahkan, Tri Wahyudi mencontoh penggunaan aplikasi Mi Chat yang dijadikan aplikasi untuk transaksi prostitusi. Ia menerangkan salah satu kelebihan Mi Chat ialah memiliki daya jangkau untuk melihat orang-orang yang ada di sekitar kita.
Begitu pula dengan Bumble yang memiliki kemampuan yang sama. Sehingga, Tri Wahyudi memanfaatkan aplikasi ini sebagai media sosial agar pemilih mengenalnya lebih dekat.
“Mungkin yang lain ada yang TikToknya viral, kemudian ada yang akun instagramnya bagus. Tapi sejujurnya saya gak punya tim media sosial sendiri, semuanya saya kerjakan sendiri. Mungkin baru seminggu yang lalu ada teman saya yang membantu mengedit video,” terangnya.
Selain itu, Tri Wahyudi melihat adanya efisiensi dari segi pembiayaan. Lantaran, Tri Wahyudi merasa tidak bisa bersaing dengan caleg-caleg lain yang mampu menyewa baliho besar. Untuk biaya pembuatan banner dan baliho saja membuat Tri Wahyudi merinding. Berbeda dengan Bumble karena biayanya murah.
Tri Wahyudi hanya mengeluarkan biaya Rp 150 ribu untuk berlangganan premium selama 6 bulan. Ia bahkan baru membuat akun pada Sabtu (9/9/2023) saat nongkrong bersama teman-temannya. Setelah mendapatkan masukan dari kawan-kawannya, ia membuat akun Bumble saat itu juga di warung kopi.
“Selain itu, karena saya juga yang paling muda di Dapil 6 sehingga market saya juga pemilih-pemilih muda. Jadi saya memang gencar melakukan kampanye di media sosial. Karena dari Bumble itu juga saya mendapatkan beberapa teman lawan jenis yang match. Saya tidak mencari pasangan, tapi saya meminta dukungan, dan mereka mendukung,” ujarnya.
Wahyu mengaku kaget setelah mengetahui dirinya viral secepat ini, ia mengakui hanya dalam hitungan jam dirinya viral di media sosial. Ia mengakui memang mengincar viral saat membuat akun Bumble, tapi ia awalnya tidai menyangka akan secepat ini.
Ia mengaku terkejut karena dirinya langsung menjadi tempat curhat warga Kabupaten Pasuruan. Menurutnya, ternyata terjadi banyak masalah di Kabupaten Pasuruan khususnya di wilayah Dapil 6 Kabupaten Pasuruan.
“Mulai dari ada warga yang meminta ada program diskon wisata untuk warga lokal Pasuruan. Kemudian ada yang tanya kenapa air di Pasuruan sering mati. Sebagai orang yang pernah menjadi Duta Lingkungan saya pernah menyoroti ekploitasi air di Kecamatan Pandaan untuk air minum kemasan, karena belum ada regulasinya dari pemerintah. Jadi ketika pompanya terlalu besar membuat air warga mati,” bebernya.
Editor: Setyo